Skip to main content

Model-Model Pembelajaran Berbasis Komputer


Oleh Linda Nurul Khusnah/lindatp040@gmail.com



1.      Model Drills (Latihan)
Model drills adalah suatu model pembelajaran yang di rancang untuk melatih siswa tentang bahan pelajaran atau materi pembelajaran yang sudah diberikan atau di jelaskan oleh guru. Dalam model ini siswa diberi sebuah permasalahan atau pertanyaan-pertanyaan  yang harus di pecahkan oleh siswa, kemudian komputer akan memberikan respon atau memberikan umpan balik kepada siswa atas jawaban yang telah diberikan oleh siswa. hal ini bertujuan untuk melatih siswa agar mengerti  terhadap bahan pelajaran yang telah di ajarkan oleh guru mata pelajaran. Dengan model drills ini siswa dilatih terus menerus dan untuk meningkatkan kemahiran siswa sehingga siswa akan lebih muda memahami materi yang di ajarkan oleh guru. Model ini menggunakan prinsip latihan terus menerus sehingga menjadi kebiasaan bagi siswa, siswa diharapkan akan ingat terhadap materi pelajaran yang telah diajarkan. Model ini hampir sama seperti guru memberikan pekerjaan rumah kepada siswa, Selain untuk menjadi kebiasan, kemudian guru memberikan respon atau umpan balik, namun dalam pembelajaran berbasis komputer, balikan akan segera diberikan pada masin-masing siswa sehingga siswa tahu dimana letak kesalahannya. model ini juga dapat menambah kecepatan, ketepatan, dan kesempurnaan dalam melakukan sesuatu. Model ini berasal dari model pembelajaran Herbart, yaitu model asosiasi dan ulangan tanggapan.

Model drills merupakan salah satu model pembelajaran yang bertujuan untuk memberikan pengalaman belajar yang lebih nyata kepada siswa karena model ini menyediakan latihan-latihan soal yang bertujuan untuk menguji materi yang telah didapat oleh siswa dari materi yang telah diajarkan oleh guru melalui latihan mengerjakan soal dengan cepat. Melalui sitem yang ada didalam komputer kegiatan pembelajaran dilakukan secara mistery learning, maka guru dapat melatih siswa secara terus menerus sampai siswa dapat mengerjakan soal secara benar sehingga siswa mencapai ketuntasan dalam belajar. Latihan yang di berikan guru bertujuan untuk melatih ketrampilan komputer para siswa dalam mengoperaskikan komputer terutama dalam pelaksanaan pembelajaran yang dilakukan. Dalam latihan ini siswa dibiasakan menggunakan komputer seoptimal mungkin sehingga siswa dapat memperkuat daya ingat dan tanggap terhadap materi pembelajaran yang telah diterimanya. Hal ini dikarenakan dengan menggunakan metode drills siswa akan secara cepat dapat memperoleh penguasaan dan ketrampilan yang diharapkan. Selain itu siswa akan memperoleh pengetahuan dari komputer karena didalam komputer siswa juga dapat belajar berbagai macam hal dengan aplikasi-aplikasi yang ada pada komputer dan dengan belajar dengan komputer siswa dapat menanamkan kebiasaan-kebiasaan belajar secara rutin, disiplin dan mandiri. Siswa juga dapat belajar secara mandiri melalui internet.
2.      Flowchart model drills
Flowchart atau bagan alur adalah bagan yang menunjukkan alur  (flow) di dalam program atau prosedur sistem secara logika. Bagan alur (flowchart) digunakan terutama untuk alat bantu komunikasi dan untuk dokumentasi. Untuk menuangkan konten dan sistem pembelajaran berbasis komputer kedalam program CBI dilakukan melalui bagan alur (flowchart) model drills. Hal tersebut dilakukan agar alur kegiatan yang di tempuh dengan model drills tampak jelas. Flowchart berupa alur dalam bentuk kotak-kotak dialog yang memiliki makna dan arti tersendiri.
Flowchart berisi tentang simbol-simbol grafis yang menunjukkan arah alur kegiatan dan data-data yang dimiliki program sebagai suatu proses eksekusi. Simbol-simbol dalam flowchart memiliki arti tertentu yang telah dibakukan secara internasional, sehingga flowchart dapat dibaca oleh semua programer yang ada didunia dan dapat di implementasikan ke dalam program dengan menggunakan bahasa yang dikuasainya.
3.      Model Tutorial
Model tutorial ini pada dasarnya sama dengan model bimbingan yang bertujuan untuk memberi bantuan kepada siswa dengan cara memberikan penjelasan secara step by step agar siswa dapat mencapai pembelajaran yang seoptimal mungkin. Model ini membantu siswa dengan memberikan langkah-langkah dalam pembelajaran sehingga siswa dapat mengkuti pembelajaran yang diberikan dan mempraktekkannya dan siswa dapat memahami materi pembelajaran. Kegiatan tutorial ini memang sangat dibutuhkan karena siswa yang di bimbing melakukan  kegiatan belajar secara otodidak. Model ini menyediakan rancangan pembelajaran yang kompleks yang berisi materi pelajaran, latian yang di sertai umpan balik. Program pembelajaran tutorial dengan bantuan komputer meniru sistem tutor yang dilakukan oleh guru atau instruktur. Informasi atau pesan berupa suatu konsep disajikan dilayar komputer dengan teks, gambar, atau grafik. Pada saat yang tepat siswa diperkirakan telah membaca, menginterpretasi dan menyerap konsep itu, suatu soal atau pertanyaan diajukan. Jika jawaban siswa benar, komputer akan merespon dan melanjutkan penyajian informasi atau konsep berikutnya. Jika jawaban salah komputer dapat kembali ke informasi konsep sebelumnya.
4.      Model Simulasi
Model simulasi ini menyajikan pembelajaran dengan system berupa simulasi yang berhubungan dengan salah satu strategi pembelajaran yang bertujuan memberikan pengalaman belajar yang lebih nyata melalui penciptaan tiruan-tiruan bentuk pengalaman yang mendekati suasana sebenarnya dan berlangsung dalam suasana yang tanpa resiko. Seperti anak diajarkan tentang manasik haji, maka guru akan memberikan simulasi manasik haji dengan cara memberikan tiruan-tiruan agar suasananya akan terasa nyata, sehingga anak akan merasakan seperti melakukan manasik haji secara langsung. Model simulasi adalah model CBI yang menampilkan materi pelajaran yang dikemas dalam bentuk simulasi-simulasi pembelajaran dalam bentuk animasi yang menjelaskan konten secara menarik, hidup dan memadukan unsur teks, gambar, audio, gerak dan paduan warna yang serasi dan harmonis. Secara umum, tahapan materi model tutorial adalah sebagai berikut: Pengenalan, Penyajian Informasi (simulasi 1, simulasi 2, simulasi 3 dan seterusnya), Pertanyaan dan respons jawaban, Penilaian respons, Pemberian feedback tentang respons, Pembetulan, Segmen Pengaturan Pengajaran, dan Penutup.
5.      Model Instructional Games
Intruktional Games merupakan salah satu bentuk metode dalam pembelajaran berbasis komputer yang mengunakan aplikasi berupa game, dengan adanya pembelajaran dengan game ini diharapkan pembelajaran akan terasa menyenangkan bagi anak sehingga anak akan lebih mudah menguasai materi yang diajarkan. Tujuan instructional games adalah untuk menyediakan pengalaman belajar yang menyenangkan karena dalam aplikasi ini telah diberikan fasilitas belajar untuk menambah kemampuan siswa melalui permainan yang mendidik. Kegiatan belajar melalui permainan semakin popular dalam pendidikan, sebab guru menyadari potensi yang dimiliki peserta didik dan diharapkan dengan adanya pembelajaran dengan game ini dapat memberikan motivasi kepada siswa dalam belajar. Jelasnya selain tujuan permainan dalam pembelajaran ini digunakan untuk mebelajarkan siswa, permainan juga dapat digunakan untuk memperoleh beragam informasi, seperti: fakta, prinsip, proses, struktur dan system yang dinamis, kemampuan dalam hal memecahkan masalah, pengambilan keputusan, kemampuan kerja sama, kemampuan social seperti berkomunikasi, sikap, etika, dan kemampuan incidental, seperti kompetensi yang alami; bagaimana siswa bekerjasama dan aturan-aturan yang harus ditaati dalam membina disiplin siswa. Instructional games tidak perlu menirukan realita, namun dapat memiliki karakter yang menyediakan tantangan yang menyenangkan bagi siswa.
Instructional games ini dapat terlihat dengan mengenali pola pembelajaran melalui permainan yang dirancang dengan menggunakan materi pembelajaran, sehingga pembelajaran lebih menantang dan menyenangkan. Game ini berisikan perpaduan antara permainan dengan materi pembelajaran, seperti materi penambahan matematika didalam game materi penambahan diberikan dengan cara seperti di visualisasikan dengan buah-buahan, sayuran atau hewan agar pembelajaran lebih menyenangkan. Dengan adanya ilustrasi dengan gambar-gambar yang menarik diharapkan anak akan lebih senang dan lebih paham dengan materi pembelajaran. Keseluruhan permainan memiliki komponen dasar sebagai pembangkit motivasi dengan memunculkan cara berkompetensi untuk mencapai tujuan pembelajaran.



Daftar Pustaka :
Made Wena, Strategi Pembelajaran Innovative Kontemporer, Suatu Tinjuan Konseptual Operasional, PT Bumi Aksara, Jakarta Timur 2011
Rusman, kurniawan deni, dkk. 2012. Pembelajaran Berbasis Teknologi, Informasi dan Komunikasi: Mengembangkan Profesionalan Guru.
iaincrb yayat nurhayati. (2011). MODEL-MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS KOMPUTER. di unduh dari http://yayatnurhayatiiaincrb.blogspot.co.id/2011/12/model-model-pembelajaran-berbasis.html, pada tanggal 25 September 2015

Comments

Post a Comment

Popular posts from this blog

Konsep, Fungsi, dan Manfaat Pembelajaran Berbasis Web

Konsep, Fungsi, dan Manfaat Pembelajaran Berbasis Web Oleh Joko Wiyono Jokopoyeng15@gmail.com      Bahan ajar berbasis adalah bahan ajar yang disiapkan, dijalankan, dan dimanfaatkan dengan media web. Bahan ajar sering juga disebut bahan ajar berbasis internet   atau bahan ajar online. Terdapat tiga karakteristik utama yang merupakan potensi besar bahan ajar berbasis web, yakni: menyajikan multimedia, menyimpan, mengolah, dan menyajikan informasi dan hyperlink. Karena sifatnya online, maka bahan ajar berbasis web mempunyai karakteristik khusus sesuai dengan karakteristik web itu sendiri. Salah satu karakteristik yang paling menonjol adalah adanya fasilitas hyperlink. Hyperlink memungkinkan sesuatu subjek ngelink ke subjek lain tanpa ada batasan fisik dan geografis, selama subjek   yang bersngkutan tersedia pada web. Dengan adanya fasilitas hyperlink maka sumber belajar menjadi sangat kaya. Search engine sangat membantu untuk mencari subjek yang dapat dijadikan link.

Desain Laboratorium Sekolah

DESAIN LABORATORIUM SEKOLAH Oleh Arum Khasanah   arumkhasanahTP14@gmail.com Proses   pendidikan   dan   pembelajaran   di   sekolah   memerlukan   dukungan   sarana   dan prasarana   yang   memadai   agar   dapat   berjalan   dengan   baik. Berbagai cara dilakukan oleh guru ataupun pihak sekolah untuk selalu meningkatkan serta mendukung proses belajar siswa yang lebih efektif dan efisien. Meskipun banyak faktor yang menentukan kualitas pendidikan atau proses belajar, salah satunya yang terkait dengan pusat sumber belajar, media belajar dan tempat belajar yang layak. Berbagai fasilitas yang dapat dijadikan sebagai pusat sumber belajar  salah satunya adalah laboratorium. Laboratorium sangat diperlukan sebagai sarana ataupun prasana oleh pihak sekolah sebagai tempat pembelajaran untuk siswa melakukan eksperimen dan kegiatan praktik secara langsung, sehingga dapat meningkatkan pengetahuannya (Kurniawan, Deni, dkk, 2013). Laboratorium harus dilestarikan dan dikelola oleh pih