Oleh
Olga Neviani
Olga Neviani
1102414010
oneviani21@gmail.com
Pembelajaran berbasis komputer yaitu
penggunaan komputer sebagai alat bantu dalam dunia pendidikan dan pengajaran.
Penggunaan komputer secara langsung dengan dunia peserta didik untuk
menyampaikan isi pelajaran, memberikan latihan dan mengevaluasi kemajuan
belajar peserta didik. Materi pembelajaran dibuat dengan menggunakan software
komputer berupa program komputer yang berisi tentang muatan pembelajaran dalam
bentuk powerpoint atau CD pembelajaran interaktif. Perangkat lunak dalam
pembelajaran berbasis komputer di samping bisa dimanfaatkan sebagai fungsi
computer assisted instruction (CAI), juga bisa dimanfaatkan dengan fungsi
sebagai sistem pembelajaran individual (individual learning). Karena dia
berfungsi sebagai sistem pembelajaran individual, maka perangkat lunak PBK atau
CBI bisa memfasilitasi belajar kepada individu yang memanfaatkannya (Rusman,
dkk. 2011).
Secara konsep pembelajaran berbasis
komputer adalah bentuk penyajian bahan-bahan pembelajaran dan keahlian atau
keterampilan dalam satuan unit-unit kecil, sehingga mudah dipelajari dan
dipahami oleh siswa. PBK (pembelajaran berbasis komputer) merupakan suatu
bentuk pembelajaran yang menempatkan komputer sebagai piranti sistem
pembelajaran individual, dimana siswa dapat berinteraksi langsung dengan sistem
komputer yang sengaja dirancang atau dimanfaatkan oleh guru. Kontrol
pembelajaran dalam pembelajaran berbasis komputer sepenuhnya ada ditangan siswa
(student center), karena pembelajaran berbasis komputer menerapkan pola
pembelajaran bermedia, yaitu secara utuh sejak awal hingga akhir menggunakan
piranti sistem komputer (CD interaktif). Belajar dengan menggunakan media
komputer menjadikan pembelajar aktif dalam belajar karena adanya
pertanyaan-pertanyaan yang disertai dengan pernyataan penguatan. Motivasi
pembelajar bertambah karena mereka lebih mudah mengikuti dan memahami materi
yang diberikan
Prinsip-prinsip Pembelajaran Berbasis
Komputer
Pemberlajaran
berbasis komputer memiliki beberapa prinsip yang dijelaskan oleh Setyo, 2013
sebagai berikut:
1. Berorientasi pada tujuan pembelajaran
Dalam mengembangkan pembelajaran
berbasis komputer harus berorientasi pada tujuan pembelajaran baik kepada standar
kompetisi, kompetensi dasar, dan indikator yang harus dicapai pada setiap
kegiatan pembelajaran.
2. Berorientasi pada pembelajaran individual
Dalam pelaksanaan pembelajaran berbasis
komputer dilakukan secara individual oleh masing-masing siswa dilaboraturium
komputer.
3. Berorientasi pada pembelajaran mandiri
Pembelajaran berbasis komputer bersifat
individual, sehingga menuntut pembelajaran secara mandiri.
4. Berorientasi pada pembelajaran tuntas
Keunggulan pembelajaran berbasis
komputer adalah penerapan prinsip belajar tuntas atau mastery learning.
Sejarah pembelajaran berbasis komputer
Pemanfaatan Komputer dalam bidang
pendidikan (Ariesto, 2012), khususnya dalam pembelajaran sebenarnya merupakan
mata rantai dari sejarah teknologi pembelajaran. Sejarah teknologi pembelajaran
ini merupakan kreasi berbagai ahli dalam bidang terkait, yang pada dasarnya
ingin berupaya dalam mewujudkan ide-ide praktis dalam menerapkan prinsip
dikdati, yaitu pembelajaran yang menekankan perbedaan individual baik dalam
kemampuan maupun dalam kecepatan. Perwujudan ide-ide praktis itu juga sejalan
dengan perkembangan teori-teori belajar yang dikembangankan para ahli
psikologi, yakni dengan berkembangnya teori belajar dari aliran tingkah laku
(teori belajar dari aliran behaviorisme) dan teori-teori kognitif, terutama
yang menggunakan model pemrosesan informasi (information processing model).
Teori-teori psikologi persekolahan yang terkait dengan belajar tuntas dengan
tokoh-tokohnya seperti John B. Carrol, Jerome S. Bruner dan Benjamin S. Bloom
juga sangat berpengaruh terhadap perkembangan teknologi pembelajaran. Selain
itu kerangka acuan yang terkait dengan perancangan atau desain pembelajaran
juga turut menyemarakan perkembangan teknologi pembelajaran yang selanjutnya
digunakan juga sebagai acuan dalam penyusunan bingkai kerja dalam mengembangkan
pembelajaran berbasis komputer.
Sejarah pembelajaran berbasis komputer
dimulai dari munculnya ide-ide untuk menciptakan perangkat teknologi terapan
yang memungkinkan seseorang melakukan proses belajar secara individual dengan
menerapkan prinsip-prinsip didaktik-metodik tersebut. Dalam sejarah teknologi
pembelajaran kita menemukan bahwa karya Sydney L. Pressey (1960) untuk
menciptakan mesin pengajar atau teaching machine bisa dicatat
sebagai pelopor dalam pemanfaatan teknologi dalam pembelajaran.
Mesin pengajar pada mulanya diciptakan
oleh Pressey untuk melakukan tes terhadap kemampuan yang dicapai dari hasil
belajar. Cara kerja mesin tersebut adalah :
1. Bahan disusun dalam bentuk pertanyaan pilihan ganda dengan 4 kemungkinan
jawaban, dengan satu diantaranya adalah kemungkinan jawaban yang benar.
2. Testee membaca soal tes pada layar display dan memilih alternatif
jawaban yang benar dari satu soal.
3. Dengan menekan tombol alternatif jawaban yang benar, bila yang ditekan
adalah alternatif jawaban yang benar, maka pada layar display akan muncul soal
berikutnya. Tetapi bila salah, maka akan memberikan respon dengan cara tidak
memunculkan soal berikutnya.
Pressey (dalam Rizki, 2008) memandang
bahwa mesin tes ini bisa digunakan pula dalam mengajar dan dengan sedikit
mengubah tujuan, dari tujuan menguji menjadi tujuan mengajar akhirnya alat itu
digunakan juga sebagai mesin mengajar.
Pada tahun 1964, seorang ahli psikolog
dari aliran behaviorisme yang ternama B.F Skinner menciptakan pembelajaran
terprogram (berprograma) atau programmed instruction. Sistem
pembelajaran terprogram memungkinkan interaksi siswa dengan siswa dan interaksi
siswa dengan guru yang dilakukan secara langsung, tetapi melalui program yang
bisa berbentuk tulisan, rekaman radio, film, mesin mengajar dan sebagainya.
Prinsip yang digunakan sejalan dengan prinsip belajar yang dikembangkannya,
yaitu conditioning operant, adalah siswa belajar melalui
serangkaian stimulus respon dan dan dalam program respon dari suatu stimulus
(pertanyaan) ditemukan sendiri oleh siswa. Dalam ini diberikan "kunci
jawaban" yang bisa diperiksa siswa setelah merespon, sehingga siswa
mengetahui apakah responnya benar atau salah. Program yang dikembangkan oleh
Skinner itu di kenal dengan Program Linier. Program linier ini dapat pula
bercabang (branching). Model-model pembelajaran terprogram, baik program linier
maupun branching inilah yang sangat mewarnai pengembangan
perangkat lunak dalam sistem pembelajarna komputer.
Daftar Pustaka
Rusman, dkk. 2011. Pembelajaran Berbasis
Teknologi Informasi dan Komunikasi:Mengembangkan Profesionalitas Guru.
Jakarta : Rajawali Pers
Sutopo, Ariesto Hadi. 2012. Teknologi Informasi dan Komunikasi dalam Pendidikan, Yogyakarta: Graha Ilmu
Setyo. 2013. Pembelajaran Berbasis Komputer. Di unduh
di http://jsetyotri.blogspot.co.id/2013/03/pembelajaran-berbasis-komputer.html pada
tanggal 25 September 2015
Rahman, Rizki. (2008). Jurnal Pendidikan
Teknologi Informasi dan Komunikasi. Bandung.
Comments
Post a Comment