Skip to main content

INTERAKSI TATAP MUKA DAN VIRTUAL

Oleh : syaiful rahman / syaifulr6969@gmail.com

Perkembangan teknologi infomasi dan komunikasi saat ini yang pesat tentu membawa  dampak yang signifikan di berbagai macam aspek kehidupan manusia. Salah satunya dunia pendidikan denga Perkembangan teknologi informasi dan komunikasi, penyebaran informasi dan ilmu pengetahuan dapat diketahuai dengan cepat dan mudah perkembangan yang dapat mengarahkan sebuah trobosan-trobosan baru  untuk mempermudah serta meningkatkan kualitas dunia pendidikan, mulai dari metode, teknik dan model mengajar yang di terapkan. Pembelajaran online adalah salah satu dari dampak kemajuan Teknologi informasi dan komunikasi dalam pendidikan. dengan Pembelajaran online yang berorientasi kepada siswa. Kewenangan untuk menentukan waktu,tempat maupun kecepatan belajar lebih banyak ditentukan oleh siswa (kusnohadi,2014). Dengan pembelajaran online tentu memudahkan siswa dalam belajar sesuai dengan tuntutan  yang dihadapi  peserta didik. Pembelajaran online juga memiliki dampak pada bergesernya kelas konvensional dimana pengajar dan peserta didik berinteraksi tatap muka secara langsung menjadi kelas virtul dimana siswa belajar dengan media WEB. Kelas virtual yaitu siswa belajar mandiri berbasis WEB  (kustiono,2010) dapat berinteraksi  kapanpun dan dimanapun dengan sebuah media WEB site tertentu agar saling terhubung satu sama lain untuk melakukan kegiatan pembelajaran tanpa bertemu secara fisik.

Pembelajaran yang dilakukan dengan interaksi tatap muka dan virtual menjadi sebuah pilihan di antara kemajuan teknologi informasi dan komunikasiyang tidak bisa kita hindari. Meskipun kegiatan pembelajaran saat ini dapat dilakukan tanpa adanya pertemuan fisik dan berinteraksi secara langsung, karena bisa saja dilakukan dengan interaksi secara virtual baik melalui aplikasi maupun web tertentu. Tetapi, interaksi tatap muka secara langsung dalam proses pembelajaran masih diperlukan karena karena memiliki beberapa alasan:

1.      Perlu ada penyampaian secara langsung mekanisme proses belajar yang akan dilalui peserta didik untuk mencapai keberhasilan dalam  proses belajar dan mengerjakan tugas.

2.      Perlu pemahaman dan pengalaman belajar peserta didik dengan tugas yang bersifat kolaboratif untuk meningkatkan kompetisi dan komunikasi. dengan membangun kelompok yang kuat tentu dapat melakukan kerja kelompok selanjutnya secara virtual

3.      Adanya pelatihan secukupnya fungsi dari komputer atau alat lain serta media yang digunakan untuk berinteraksi. Kurang paham dalam menggunakan mungkin menimbulkan peserta didik sulit berpartisipasi dalam interaksi virtual.

Adanya kegiata pembelajaran secara tatap muka yang masih di perlukan untuk mengontrol para peserta didik tentu juga digunakan guru menyampaikan pokok-pokok bahasan penting. Ceramah singkat dengan mengundang peserta didik untuk berpartisipasi langsung dalam diskusi sangat baik untuk dilakukan. Ini tentu saja membangun iklim partisipatoris dalam kelas mengerjakan tugas dalam kelompok maupun pribadi diberikan untuk melatih diri bekerja dalam kelompok. Kemudian saat Interaksi secara virtual dilakukan untuk mendiskusikan topik-topik penting untuk dipahami bersama-sama. Mereka diharapkan untuk saling menyampaikan pikiran maupun mengkritisi pendapat lain atas sebuah topik yang telah ditentukan oleh guru. Lebih luas perkembangan internet dalam pendidikan membuat semua orang dapat terhubung serta belajar menjadi tidak terbatas antara jarak dan waktu, ilmu pengetahuan dapat diperoleh dengan cepat, sumber belajar yang luas dan banyak, kerja sama antar sekolah, universitas, mahasiswa, serta para pelaku dalam penididkan dapat bekerjama dengan sesamanya meskipun terbatas antar jarak dan waktu saat ini mejadi lebih mudah dan cepat sehingga dapat meningkatkan kualitas dari pendidikan.

Interaksi tatap muka dan virtual tentu memiliki keunggulan dan kekurangan ,namun keduanya dapat diterapkan sebagai metode pembelajaran yang mungkin menjadi inovasi baru jika dikembangkan dalam pendidikan untuk meningkatkan mutu pendidikan. saat dimana kita tidak perlu datang secara fisik untuk melakukan kegiatan belajar mengajar, waktu dan jarak tidak tidak menjadi masalah lagi, jangkauan dalam peserta didik untuk belajar semakin luas.


REFERENSI

Rusman,dkk. 2012. Pembelajaran Berbasis Teknologi Informasi dan Komuikasi : Mengembangkan Profesionalitas Guru. Jakarta: Rajawali pres

Kustiono. 2010. Media Pembelajaran. Semarang: UNNES Press

Kusnohadi. Pendidikan Online: Perluasan Tugas Dari Kelas Konvensional Menuju Kelas Maya pada. Jurnal teknodik,Volume 18, No. 3,(Desember 2014):288

Comments

Popular posts from this blog

Konsep, Fungsi, dan Manfaat Pembelajaran Berbasis Web

Konsep, Fungsi, dan Manfaat Pembelajaran Berbasis Web Oleh Joko Wiyono Jokopoyeng15@gmail.com      Bahan ajar berbasis adalah bahan ajar yang disiapkan, dijalankan, dan dimanfaatkan dengan media web. Bahan ajar sering juga disebut bahan ajar berbasis internet   atau bahan ajar online. Terdapat tiga karakteristik utama yang merupakan potensi besar bahan ajar berbasis web, yakni: menyajikan multimedia, menyimpan, mengolah, dan menyajikan informasi dan hyperlink. Karena sifatnya online, maka bahan ajar berbasis web mempunyai karakteristik khusus sesuai dengan karakteristik web itu sendiri. Salah satu karakteristik yang paling menonjol adalah adanya fasilitas hyperlink. Hyperlink memungkinkan sesuatu subjek ngelink ke subjek lain tanpa ada batasan fisik dan geografis, selama subjek   yang bersngkutan tersedia pada web. Dengan adanya fasilitas hyperlink maka sumber belajar menjadi sangat kaya. Search engine sangat membantu untuk mencari subjek yang dapat dijadikan link.

Model-Model Pembelajaran Berbasis Komputer

Oleh Linda Nurul Khusna h / lindatp040@gmail.com 1.       Model Drills (Latihan) Model drills adalah suatu model pembelajaran yang di rancang untuk melatih siswa tentang bahan pelajaran atau materi pembelajaran yang sudah diberikan atau di jelaskan oleh guru. Dalam model ini siswa diberi sebuah permasalahan atau pertanyaan-pertanyaan  yang harus di pecahkan oleh siswa, kemudian komputer akan memberikan respon atau memberikan umpan balik kepada siswa atas jawaban yang telah diberikan oleh siswa. hal ini bertujuan untuk melatih siswa agar mengerti  terhadap bahan pelajaran yang telah di ajarkan oleh guru mata pelajaran. Dengan model drills ini siswa dilatih terus menerus dan untuk meningkatkan kemahiran siswa sehingga siswa akan lebih muda memahami materi yang di ajarkan oleh guru. Model ini menggunakan prinsip latihan terus menerus sehingga menjadi kebiasaan bagi siswa, siswa diharapkan akan ingat terhadap materi pelajaran yang telah diajarkan. Model ini h

Desain Laboratorium Sekolah

DESAIN LABORATORIUM SEKOLAH Oleh Arum Khasanah   arumkhasanahTP14@gmail.com Proses   pendidikan   dan   pembelajaran   di   sekolah   memerlukan   dukungan   sarana   dan prasarana   yang   memadai   agar   dapat   berjalan   dengan   baik. Berbagai cara dilakukan oleh guru ataupun pihak sekolah untuk selalu meningkatkan serta mendukung proses belajar siswa yang lebih efektif dan efisien. Meskipun banyak faktor yang menentukan kualitas pendidikan atau proses belajar, salah satunya yang terkait dengan pusat sumber belajar, media belajar dan tempat belajar yang layak. Berbagai fasilitas yang dapat dijadikan sebagai pusat sumber belajar  salah satunya adalah laboratorium. Laboratorium sangat diperlukan sebagai sarana ataupun prasana oleh pihak sekolah sebagai tempat pembelajaran untuk siswa melakukan eksperimen dan kegiatan praktik secara langsung, sehingga dapat meningkatkan pengetahuannya (Kurniawan, Deni, dkk, 2013). Laboratorium harus dilestarikan dan dikelola oleh pih