Oleh
Titik Setiowati / Titiksty60@gmail.com
Mendidik dan Pendidikan adalah dua hal yang berbeda
namun keduanya juga saling berhubungan. Dari segi bahasa, mendidik adalah kata
kerja dan sedangkan kalau Pendidikan merupakan Kata benda. Kalau kita mendidik,
yaitu kita melakkan sesuatu kegiatan ata tindakan. Kegiatan mendidik menunjukan
adanya yang mendidik di satu pihak dan yang dididik dilain pihak. Dengan kata
lain mendidik adalah suatu kegiatan yang mengandung komunikasi antara d orang
manusia atau lebih, dan sehubungan dengan berikut pengertian mendidik menurut
Ki Hajar Dewantara yaitu menuntun segala kekuatan kodrat yang ada pada anak
agar mereka sebagai manusia dan sebagai anggota masyarakat dapat mencapai
keselamatan dan kebahagiaan setinggi-tingginya. Lalu juga ada pengertian
pendidikan menrut Ki Hajar Dewantara yaitu bahwa pendidikan ummnya berarti daya
upaya untuk memajukan tumbuhnya budi pekerti (kekuatan batin, karakter), pikiran
(intelek), dan tumbuh anak.(Munib, Achmad, 2010).
Kemajuan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi
(IPTEK).khususnya Teknologi Informasi dan Komunikasi (Information and
Communication Technologi.ICT) demikian pesat. Kemajuan ini tentu juga membawa
pengaruh terhadap kehidupan kita, dan salah satunya berpengaruh dalam dunia
pendidikan kita,sejalan dengan itu otonomi pendidikan dan globalisasi
pendidikan yang menekankan pada persaingan dan kualitas. Keberhasilan
pelaksanaan dan otonomi pendidikan yang hanya mungkin dicapai dengan
pemanfaatan Teknologi informasi dan Komunikasi dalam proses pendidikan,
Pembelajaran juga merupakan inti dari proses pendidikan, dan kualitas
pendidikan jga menggambarkan kualitas pemebelajaran yang kita gunakan.
Peningkatan kualitas pendidikan dapat dilakukan melalui peningkatan kualaitas
pembelajaran, berbagai upaya telah dilakukan untuk meningkatkan kualitas
pembelajara, Teknologi informasi dan Komunikasi(TIK) menawarkan berbagai
kemungkinan ntuk meningkatkan kualitas pembelajara, TIK dapat dimanfaatkan
untuk peningkatan dan pengembangan kemampuan professionalitas bagi
penyelenggara Pendidikan baik itu guru ataupun dosen yang sebagai sumber belajar
dalam proses pembelajaran,TIK juga sangat mempermudah serta membantu siswa dan
guru dalam pembelajaran,
Dengan perkembangan teknologi komputer ini, maka
metoda pendidikan juga berkembang, sehingga proses pengajaran berbantuan
komputer ini maju terus menuju kesempurnaannya, namun secara garis besarnya,
dapat dikatergorikan menjadi dua, yaitu computer-based training (CBT) dan
Web-based training (WBT).
a.
Computer Based Training (CBT). CBT merupakan
proses pendidikan berbasiskan komputer, dengan memanfaatkan media CDROM dan
disk-based sebagai media pendidikan (Horton, 2000). Dengan memanfaatkan media
ini, sebuah CD ROM bisa terdiri dari video klip, animasi, grafik, suara,
multimedia dan program aplikasi yang akan digunakan oleh peserta didik dalam
pendidikannya. Dengan CBT, proses pendidikan melalui classroom tetap dapat
terlaksana, sehingga interaksi dalam proses pendidikan dapat terus berlangsung,
yang dibantu oleh kemandirian peserta didik dalam memanfaatkan CBT.
b.
Web Based training (WBT). Web-based
training (WBT) sering juga diidentikkan dengan e-learning, dalam metoda ini
selain menggunakan komputer sebagai sarana pendidikan, juga memanfaatkan
jaringan Internet, sehingga seorang yang akan belajar bisa mengakses materi
pelajarannya dimanapun dan kapanpun, selagi terhubung dengan jaringan Internet
(Rossett, 2002).
Pemakaian komputer dalam kegiatan pembelajaran
mempunyai tujuan yaitu:
a.
Untuk Tujuan Kognitif. Komputer dapat
mengajarkan konsep-konsep aturan, prinsip, langkah-langkah, proses, dan
kalkulasi yang kompleks. Komputer juga dapat menjelaskan konsep tersebut dengan
dengan sederhana dengan penggabungan visual dan audio yang dianimasikan.
Sehingga cocok untuk kegiatan pembelajaran mandiri.
b.
Untuk Tujuan Psikomotor. Dengan bentuk
pembelajaran yang dikemas dalam bentuk games & simulasi sangat bagus
digunakan untuk menciptakan kondisi dunia kerja. Beberapa contoh program antara
lain; simulasi pendaratan pesawat, simulasi perang dalam medan yang paling
berat dan sebagainya.
c.
Untuk Tujuan Afektif. Bila program didesain
secara tepat dengan memberikan potongan clip suara atau video yang isinya
menggugah perasaan, pembelajaran sikap/afektif pun dapat dilakukan mengunakan
media komputer
Semakin meluasnya kemungkinan penggunaan internet
dan berkembangnya TIK dalam pendidikan dan pelatihan menuntut pengelola
pendidikan untuk mampu mengintregasikan teknologi web ke dalam lingkungan
belajar mulai dari fase desain, pengembangan, penerapan, dan pemeliharaan.
Setidaknya ada tiga pihak yang dituntut kemampuanya agar WBT bisaa
terselenggara yaitu pihak lembaga, pengelola, dan Guru/dosen.
Pertama, tuntutan kelembagaan. Situasi dan kondisi
yang seperti ini menuntut lembaga pendidikan perlu diciptakan sedemikian rupa
sehungga WBT memungkinkan berjalan. Dalam hal ini kita bias bercermin kepada
perusahaan yang telah menjalankan program pendidikan yang telah sukses dan yang
telah menyelenggarakan WBT.
Kedua, tuntutan pengelola. Sedangkan tuntutan atau
persyaratan yang harus dipenuhi oleh seseorang pengelola program WBT untuk
mendorong sukses WBT yaitu.
a) Mampu
untuk meyakinkan atau menemukan nilai-nilai baik yang ada dalam WBT yang bias
diambil bagi kepentingan pendidikan dan pengembangan professional.
b) Memahami
secara mendalam mengenai pengaruh psikologis pelatihan yang menggunakan system
virtual pada kewajiban terdidik.
c) Mampu
untuk menyesuaikan budaya dan sikap lembaga dalam penggunaan system pendidikan
dan pelatihan online.
d) Memahami
bagaimana WBT memengaruhi organisasi.
e) Memahami
dan menyadari adanya berbagai keterbatasan baik secara hardware atau software.
Alur kegiatan dari pengelolaan pendidikan dan
pelatihan yang berbasis web meliputi langkah-langkah sebagai berikut.
a) Identifikasi
dan Analisis kebutuhan akan WBT.
b) Merancang
desain WBT (secara Tim)
c) Mengembangkan
Website atau system pelatihan komersial yang customize.
d) Implementasi
program WBT.
e) Menilai
program beserta isisnya.
f) Melakukan
pemeliharaan site yang sedang berjalan.
Ketiga, tunttan kemampan guru atau dosen. Untuk bisa
menyelanggarakan pendidikan yang berbasis web guru harus memiliki: menurut
Somekh dan Davis, dalam Rusman.
a) Memiliki
sikap positif terhadap Teknologi Informasi (TI) (positive attitdes to IT)
b) Memahami
potensi pendidikan dalam TI.
c) Mampu
menggunakan TI dalam kuriklum secara efektif.
d) Mamap
mengelola penggunaan TI di dalam kelas.
e) Mampu
menilai penggunaan TI.
f) Mampu
meyakinkan adanya perbedaan dan kemajuan.
g) Memiliki
kemampuan teknis untuk menggunakan TI serta sellau memperbarui kemampuan yang
telah dimilikinya.
Sementara itu, dalam standart ini mengindikasikan
bahwa para guru harus: Pertama, memiliki pemahaman umum dan kemampuan
teknologi. Kedua, mampu menggunakan teknologi untuk meningkatkan kemampuan
dalam kehidupan professional dan personal. Ketiga, harus bias mengintegrasikan
teknologi kedalam kurikulum secara efektif. Hasil rincian diatas dapat
diuraikan seperti ini.
Pertama, pemahaman umum dan kemampuan teknologi
(Basic computer/technology operations and concept). Hal ini penting karena guru
akan menggunakan computer untuk menjalankan software, mengakses, menghasilkan
dan memaniplasi(mengolah)data; dan mempublikasikan hasilnya. Mereka juga akan
melakukan penilaian terhadap performansi komponen-komponen hardware dan
software dari system computer dan menerapkan strategi pemecahan masalah
(troubleshooting) ketika dibutuhkan.
Kedua, mampu menggunakan teknologi untuk
meningkatkan kemampuan dalam kehidpan professional dan personal. Kemampuan ini
perlu dimiliki karena guru akan menggunakan berbagai peralatan untuk
meningkatkan kemampuan professional dan produktivitas emreka. Mereka tentu juga
akan menggunakn teknologi dalam berkomunikasi terhadap siswanya dalam emlakukan
kerjasama,; melakukan penelitian; dan berbagai pemecahan masalah. Selain itu,
gutu juga akan membuat perencanaan dan berpartisipasi dalam berbgai aktivitas
yang mendorong belajar sepanjang hayat serta guru juga akan memperkanalkan
bagaiman acara penggunaan computer atau mencari
berbagai sumber teknologi secara baik, etis dan legal.
Ketiga, guru harus bisa mengintegrasikan teknologi
kedalam kuriklum secara efektif. Ekmampuan mengintegrasikan computer dalam
kurikulumini juga kemampan yang harus dimiliki oleh seorang guru, karena dalam
hal ini guru akan menggunakan computer dan teknologi lainya untuk menunjang
intruksional dalam kelas dan mata kuliah atau pelajaran yang diampunya. Dan
juga guru harus merencanakan dan menyampaikanunit-unit intruksional yang mengintegrasikan
berbagai hal yaitu, software, aplikasi, dan macam-macam peralatan pembelajaran.
Pembelajaran yang diekmbangkan oleh seorang guru harus mencerminkan system
pengelompokan yang efektif dan strategi penilaian yang diugnakan oleh seorang
guru juga harus cocok untuk berbagai kelompok.
Referensi
:
Rusman,
dkk. 2013. Pembelajaran Berbasis
Teknologi Informasi dan Komunikasi. Jakarta: Rajawali Pers.
Munib,
Achmad, dkk. 2010. Pengantar Ilmu
Pendidikan. Semarang: Unnes Pers.
Julaeha,
Siti. 2013. Jurnal Pemanfaatan Teknologi Informasi dan Komunikasi untuk
Meningkatkan kualitas Pembelajaran. Universitas Terbuka.
Nana Sujana dan Ahmad Riva’i. Teknologi Pengajaran, Bandung: Sinar
Barn.1989.
tulisan yg bagus, izin copy
ReplyDelete