Skip to main content

PEMBELAJARAN BERBASIS PERANGKAT MOBILE (MOBILE LEARNING)

Oleh: Halim Muhtaromi
http://www.tidesinc.org/wp-content/uploads/2012/11/mobile3.jpg
Perkembangan teknologi yang sangat pesat telah merambah semua aspek kehidupan kita, tak terkecuali dalam aspek pendidikan. Sistem pembelajaran dalam pendidikan sangat didorong oleh perkembangan teknologi, salah satunya adalah pembelajaran berbasis perangkat mobile (mobile learning). Munculnya mobile learning juga didukung berkembangnya e-learning. Mobile learning (m-learning)  adalah pembelajaran yang memanfaatkan teknologi dan perangkat  mobile.  Dalam  hal  ini,  perangkat  tersebut  dapat  berupa  PDA,  telepon  seluler,  tablet  PC,  dan  sebagainya (Majid, 2012). Secara struktur, mobile learning juga merupakan bagian dari e-learning, sehingga juga merupakan bagian dari d-learning (distance learning) (Georgiev dkk, 2006 dalam Tamimuddin).
Karakteristik Mobile Learning
Mobile Learning memiliki karakteristik, diantaranya sebagai berikut:

·         Mobile learning cenderung menggunakan perangkat mobile atau media portable seperti handphone, smartphone, I-Phone untuk mengakses sistem pembelajaran.
·         Praktis di bawa kemanapun
·         Bahan ajar dapat diakses setiap saat
·         Tidak terbatas ruang dan waktu
Fungsi dan Manfaat Mobile Learning
Terdapat  tiga  fungsi  Mobile  Learning  dalam  kegiatan  pembelajaran  di  dalam  kelas (classroom instruction), yaitu sebagai suplement (tambahan) yang sifatnya pilihan (opsional), pelengkap (komplemen), atau pengganti (substitusi).
1.              Suplemen (tambahan)
Mobile  learning  berfungsi  sebagai  suplement  (tambahan),  yaitu:  peserta  didik mempunyai  kebebasan  memilih,  apakah  akan  memanfaatkan  materi  Mobile  Learning  atau tidak.  Dalam  hal  ini,  tidak  ada  kewajiban/keharusan  bagi  peserta  didik  untuk  mengakses materi  Mobile  Learning.  Sekalipun  sifatnya  opsional,  peserta  didik  yang  memanfaatkannya tentu akan memiliki tambahan pengetahuan atau wawasan.
2.              Komplemen (pelengkap)
Mobile  learning  berfungsi  sebagai  komplemen  (pelengkap),  yaitu:  materinya diprogramkan  untuk  melengkapi  materi  pembelajaran  yang  diterima  peserta  didik  di  dalam kelas.  Di  sini  berarti  materi  Mobile  Learning  diprogramkan  untuk  menjadi  materi reinforcement  (penguatan)  atau  remedial  bagi  peserta  didik  di  dalam  mengikuti  kegiatan pembelajaran konvensional.
3.              Substitusi (pengganti)
Mobile learning berfungsi sebagai substitusi (pengganti).  Tujuannya  agar  para peserta didik dapat secara fleksibel mengelola kegiatan belajarnya sesuai dengan waktu dan aktifitas sehari-hari peserta didik (Majid, 2012).
Selain itu manfaat dari mobile learning salah satunya adalah cara belajar yang lebih fleksibel karena bahan-bahan  belajar  dapat diakses setiap  saat  dan berulang-ulang tanpa dibatasi ruang dan waktu.
Kelebihan dan Kekurangan Mobile Learning
Beberapa kelebihan dari mobile learning:
1.      Dapat digunakan dimanapun dan kapanpun
2.      Harga relatif murah dibandingkan harga PC desktop
3.      Ukuran lebih kecil dan ringan
4.      Memanfaatkan teknologi yang biasa digunakan dalam kehidupan sehari-hari
Kekurangan dari mobile learning, terutama dari sisi perangkat belajarnya. Berikut beberapa kekurangan tersebut:
1.      Kemampuan prosesor
2.      Kapasitas memori
3.      Layar tampilan
Kekurangan dari mobile learning tersebut akan dapat teratasi seiring perkembangan teknologi yang sangat pesat, namun kembai lagi kepada manusia sebagai pengguna yang sangat sulit untuk mencapai kata puas.
Mobile learning dapat memungkinkan dalam mengakses materi pembelajaran secara penuh kapanpun dan dimanapun.
Daftar Pustaka
Majid, Abdul. (2012). Mobile Learning. Bandung: Tugas Mata Kuliah isu-isu dalam Penerapan Teknologi Informasi dalam Pendidikan, Program Studi Pengembangan Kurikulum, Universitas Pendidikan Indonesia.
Tamimuddin H, Muh. Pengenalan Media Pembelajaran Berbasis Mobile (Mobile Learning): PPPPTK MATEMATIKA.

Comments

Post a Comment

Popular posts from this blog

Desain Laboratorium Sekolah

DESAIN LABORATORIUM SEKOLAH Oleh Arum Khasanah   arumkhasanahTP14@gmail.com Proses   pendidikan   dan   pembelajaran   di   sekolah   memerlukan   dukungan   sarana   dan prasarana   yang   memadai   agar   dapat   berjalan   dengan   baik. Berbagai cara dilakukan oleh guru ataupun pihak sekolah untuk selalu meningkatkan serta mendukung proses belajar siswa yang lebih efektif dan efisien. Meskipun banyak faktor yang menentukan kualitas pendidikan atau proses belajar, salah satunya yang terkait dengan pusat sumber belajar, media belajar dan tempat belajar yang layak. Berbagai fasilitas yang dapat dijadikan sebagai pusat sumber belajar  salah satunya adalah laboratorium. Laboratorium sangat diperlukan sebagai sarana ataupun prasana oleh pihak sekolah sebagai tempat pembelajaran untuk siswa melakukan eksperimen dan kegiatan praktik secara langsung, sehingga dapat meningkatkan pengetahu...

Model-Model Pembelajaran Berbasis Komputer

Oleh Linda Nurul Khusna h / lindatp040@gmail.com 1.       Model Drills (Latihan) Model drills adalah suatu model pembelajaran yang di rancang untuk melatih siswa tentang bahan pelajaran atau materi pembelajaran yang sudah diberikan atau di jelaskan oleh guru. Dalam model ini siswa diberi sebuah permasalahan atau pertanyaan-pertanyaan  yang harus di pecahkan oleh siswa, kemudian komputer akan memberikan respon atau memberikan umpan balik kepada siswa atas jawaban yang telah diberikan oleh siswa. hal ini bertujuan untuk melatih siswa agar mengerti  terhadap bahan pelajaran yang telah di ajarkan oleh guru mata pelajaran. Dengan model drills ini siswa dilatih terus menerus dan untuk meningkatkan kemahiran siswa sehingga siswa akan lebih muda memahami materi yang di ajarkan oleh guru. Model ini menggunakan prinsip latihan terus menerus sehingga menjadi kebiasaan bagi siswa, siswa diharapkan akan ingat terhadap materi pelajaran...

Perkembangan Media Televisi

Perkembangan Media Televisi Oleh : Eva Triyana Effendi Email : evatriana12ipa2@gmail.com Perkembangan Teknologi Informasi dan Komunikasi sudah semakin pesat. Pada hakikatnya, media televisi lahir karena adanya teknologi. Perkembangan sejarah televisi diawali munculnya penemuan Insinyur Paul Nipkow berupa piringan pemindai yang di pakai mulai tahun 1923-1925 di dalam system televise percobaan. Pada tahun 1926, ilmuwan Skotlandia bernama Jhon Logie Baird menyempurnakan metode pemindaian, dan pada tahun 1931 Insinyur Rusia bernama Vladimir Zworykin membangun system pemindai elektronik yang menjadi prototype kamera televisi modern (Kuswandi, 1996). Penemu Amerika Serikat, Ernst F.W. Alexanderson, kemudia yang untuk pertama kalinya memamerkan pesawat penerima televise Schenctady, New York, pada tahun 1928 (Kuswandi, 2008). Sekitar tahun 1930-an, layanan televise mulai bekerja di beberapa Negara barat. Kemudian sejak tahun 1960-an, acara televise telah berkembang menjadi lebih da...