Skip to main content

SDM bidang TIK

Pengelola Sumber Belajar

Di zaman sekarang ini pendidikan di Indonesia terus bekembang seiring berjalannya waktu sehingga menyebabkan perkembangan pada ruang lingkup sumber daya manusianya. Perkembangan ini diperlukan guna menyesuaikan dengan perubahan yang ada sehingga dapat berjalan seimbang antara satu dengan yang lainnya yang saling berkaitan. Perubahan-perubahan yang terjadi pada pendidikan di Indonesia menuntut perbaikan akan kualitas sumber daya manusia dalam dunia pendidikan terutama bidang Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) yang diarahkan pada proses pembelajaran yang lebih berorientasi kepada penyediaan kompetensi-kompetensi yang berguna bagi peserta didik dalam kehidupannya. SDM sendiri memiliki pengertian yaitu tenaga kerja atau pegawai di dalam organisasi yang mempunyai peran penting dalam mencapai keberhasilan atau sebagai penggerak organisasi dalam mewujudkan eksistensinya. Dalam pengelolaan sumber belajar di satuan pendidikan, peran pengelola dan siswa sebagai peserta didik sangat penting sehingga sudah seharusnya diperhatikan. Desentralisasi pendidikan memberikan wewenang lebih banyak kepada daerah sehingga ini merupakan peluang yang besar bagi pemda/dinas pendidikan untuk berlomba mewujudkan masyarakat belajar di daerah masing-masing dengan mengelola sumber belajar yang ada.


Sebelum mengetahui pengelolaan sumber belajar, perlu kita ketahui apa sih pengertian sumber belajar itu. Dalam pengertian yang sederhana hingga dewasa ini dunia pengajaran masih berpandangan bahwa sumber belajar hanya sebatas guru dan bahan-bahan pelajaran seperti buku, modul dan bahan-bahan cetak lainnya. Sebenarnya pengertia sumber belajar tidak sebatas itu saja. Pandangan secara luas mengenai sumber belajar, bahwa segala daya yang dapat dipergunakan untuk kepentingan proses/aktivitas pengajaran baik secara langsung maupun tidak langsung, di luar peserta didik (lingkungan) yang melengkapi diri mereka pada saat pembelajaran berlangsung disebut sumber belajar. Sadiman ( Rohani: 2004)  berpendapat bahwa segala macam sumber yang ada di luar diri seseorang dan yang memungkinkan/memudahkan terjadinya proses belajar disebut sebagai sumber belajar.

Sumber belajar  merupakan salah satu faktor penting untuk mencapai keberhasilan dalam proses pembelajaran. Sumber belajar sendiri merupakan komponen dalam kawasan teknologi pendidikan yang disebut dengan komponen sistem instruksional yang terdiri dari pesan, orang, bahan, alat, tenik dan lingkungan. Pengelolaan instruksional itu terdiri dari pengelolaan organisasi dan pengelolaan personalia. Sumber belajar mempunyai beberapa jenis organisasi sumber belajar diantaranya yaitu perpustakaan, laboratorium, dan Pusat Sumber Belajar (PSB). Tujuan didirikannya organisasi sumber belajar yaitu untuk membuat sistem instruksional yang lebih baik. Kegiatan pengelolaan sumber belajar yang ada dalam lembaga pendidikan/sekolah dilaksanakan oleh suatu bagian dalam lembaga pendidikan/ sekolah tersebut yang disebut Pusat Sumber Belajar (PSB).

Seiring dengan  perkembangannya TIK dari tahun ke tahun yang semakin meningkat, banyak  sekali  pemanfaatan TIK diberbagai  bidang. Tak  kalah  dari  bidang lainnya pendidikan juga ikut  memanfaatkan  teknologi  tersebut dalam pelaksanaanya.  Beberapa  pemanfaatan TIK  untuk  pendidikan yaitu dengan merancang atau menyediakan sumber belajar dengan memanfaatkan TIK dalam prosesnya seperti yang dikelola oleh Pusat Sumber Belajar di sekolah. Beberapa contoh pemanfaatan TIK dalam dunia pendidikan yaitu seperti adanya televisi edukasi, pengembangan media, pengadaan laboratorium komputer oleh pemerintah pusat, dan pengembangan lainnya termasuk pengadaan perpustakaan berbasis Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) sebagai sumber belajar serta pengembangan web sekolah. Begitu juga yang dilakukan oleh Pusat Sumber Belajar dalam mengelola sumber belajar untuk meningkatkan efektifitas dan efisiensi proses pembelajaran guna mencapai tujuan pendidikan. Ini menunjukkan bahwa pengelola sumber belajar sebagai SDM dalam bidang TIK sangat diperlukan dalam dunia pendidikan.

Hasil penelitian yang dilakukan di SMK Negeri 4 Pontianak menunjukkan bahwa ketersediaan sarana prasarana TIK di SMK Negeri 4 Pontianak bisa dibilang sudah cukup memadai dalam segi kualitas dan kuantitasnya. Hal tersebut berpedoman pada instrumen rintisan pembuatan PSB di sekolah yang dibuat Direktorat Pembinaan SMA, Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan. Selain itu ketersediaan sumber daya manusia di SMK Negeri 4 Pontianak juga sudah cukup memadai, hal ini dilihat dari segi kuantitasnya yaitu jumlah guru di sekolah tersebut mencapai 120 orang sehingga sangat potensial untuk membangun Pusat Sumber Belajar di sekolah. Banyak guru yang mempunyai keahlian di bindang TIK di sekolah tersebut. Adanya sarana prasarana yang mendukung dan seseorang yang dapat mengelolanya kemudian diterapkan model pengelolaan sumber belajar TIK yang dikembangkan dapat meningkatkan proses pembelajaran.

Seperti yang kita ketahui, Pusat Sumber Belajar selama ini belum banyak ditemukan di sekolah-sekolah. Dari hasil penelitian tersebut suatu sekolah dikatakan dapat membangun suatu Pusat Sumber Belajar apabila di sekolahnya terdapat sarana prasarana TIK yang memadai, sumber daya manusia yang memiliki keahlian dibidang TIK dan model pengelolaan sumber belajar yang mengacu pada pola pengelolaan yang benar cukup untuk membangun Pusat Sumber Belajar di sekolah. Adanya sarana prasarana TIK yang memadai dapat menunjang pengelolaan sumber belajar berbasis TIK sehingga dapat memudahkan proses pembelajaran. Dengan menggunakan model pengelolaan sumber belajar yaitu dengan memanfaatkan sarana prasarana TIK untuk sumber belajar disekolah melalui kemampuan sumber daya manusianya dalam menggunakan sumber belajar tersebut untuk proses pembelajaran atau sistem informasi antar warga sekolah. Akan tetapi tidak semua guru mempunyai keahlian dalam bidang TIK sehingga guru yang belum bisa harus diberi bekal TIK dan dibiasakan menggunakan sumber belajar berbasis TIK yang telah dikembangkan di sekolah.

Peningkatan kompetensi dan kualitas sumber daya manusia merupakan kebutuhan mutlak terutama dalam menghadapi perubahan dan perkembangan yang demikian pesat dalam bidang ilmu pengetahuan dan teknologi. Pemenuhan sarana dan prasarana pendukung pembelajaran harus dibarengi dengan pengelolaan yang baik dan sesuai dengan standar nasional dan landasan pembelajaran yang berlaku sehingga dapat sepenuhnya mendukung pembelajaran. Sumber belajar berperan dalam menyediakan berbagai informasi dan pengetahuan yang diperlukan dalam mengembangkan berbagai kompetensi yang diinginkan pada bidang studi atau mata pelajaran yang dipelajarinya. Oleh karena itu sumber belajar yang beraneka ragam dapat  memberikan suatu yang positif dalam meningkatkan mutu pendidikan dan pembelajaran.

Referensi:
Mudhoffir. 1992. Prinsip-Prinsip Pengelolaan Pusat Sumber Belajar. Bandung: PT Remaja Rosdakarya.

Rohani, Ahmad. 2004. Pengelolaan Pengajaran. Jakarta: PT RINEKA CIPTA.

siskandar. 2012. Variable-variabel Penentu Mutu Pendidikan di Indonesia. Surabaya: Jenggala Pustaka Utama


Supriyanto, Ibrahim, S., & Umar, S. (2013). Pengembangan Model Pengelolaan Sumber Belajar Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) di SMK Negeri 4 Pontianak. Jurnal Pendidikan dan Pembelajaran, vol. 2.

Comments

Popular posts from this blog

Model-Model Pembelajaran Berbasis Komputer

Oleh Linda Nurul Khusna h / lindatp040@gmail.com 1.       Model Drills (Latihan) Model drills adalah suatu model pembelajaran yang di rancang untuk melatih siswa tentang bahan pelajaran atau materi pembelajaran yang sudah diberikan atau di jelaskan oleh guru. Dalam model ini siswa diberi sebuah permasalahan atau pertanyaan-pertanyaan  yang harus di pecahkan oleh siswa, kemudian komputer akan memberikan respon atau memberikan umpan balik kepada siswa atas jawaban yang telah diberikan oleh siswa. hal ini bertujuan untuk melatih siswa agar mengerti  terhadap bahan pelajaran yang telah di ajarkan oleh guru mata pelajaran. Dengan model drills ini siswa dilatih terus menerus dan untuk meningkatkan kemahiran siswa sehingga siswa akan lebih muda memahami materi yang di ajarkan oleh guru. Model ini menggunakan prinsip latihan terus menerus sehingga menjadi kebiasaan bagi siswa, siswa diharapkan akan ingat terhadap materi pelajaran yang telah diajarkan. Model ini h

Konsep, Fungsi, dan Manfaat Pembelajaran Berbasis Web

Konsep, Fungsi, dan Manfaat Pembelajaran Berbasis Web Oleh Joko Wiyono Jokopoyeng15@gmail.com      Bahan ajar berbasis adalah bahan ajar yang disiapkan, dijalankan, dan dimanfaatkan dengan media web. Bahan ajar sering juga disebut bahan ajar berbasis internet   atau bahan ajar online. Terdapat tiga karakteristik utama yang merupakan potensi besar bahan ajar berbasis web, yakni: menyajikan multimedia, menyimpan, mengolah, dan menyajikan informasi dan hyperlink. Karena sifatnya online, maka bahan ajar berbasis web mempunyai karakteristik khusus sesuai dengan karakteristik web itu sendiri. Salah satu karakteristik yang paling menonjol adalah adanya fasilitas hyperlink. Hyperlink memungkinkan sesuatu subjek ngelink ke subjek lain tanpa ada batasan fisik dan geografis, selama subjek   yang bersngkutan tersedia pada web. Dengan adanya fasilitas hyperlink maka sumber belajar menjadi sangat kaya. Search engine sangat membantu untuk mencari subjek yang dapat dijadikan link.

Desain Laboratorium Sekolah

DESAIN LABORATORIUM SEKOLAH Oleh Arum Khasanah   arumkhasanahTP14@gmail.com Proses   pendidikan   dan   pembelajaran   di   sekolah   memerlukan   dukungan   sarana   dan prasarana   yang   memadai   agar   dapat   berjalan   dengan   baik. Berbagai cara dilakukan oleh guru ataupun pihak sekolah untuk selalu meningkatkan serta mendukung proses belajar siswa yang lebih efektif dan efisien. Meskipun banyak faktor yang menentukan kualitas pendidikan atau proses belajar, salah satunya yang terkait dengan pusat sumber belajar, media belajar dan tempat belajar yang layak. Berbagai fasilitas yang dapat dijadikan sebagai pusat sumber belajar  salah satunya adalah laboratorium. Laboratorium sangat diperlukan sebagai sarana ataupun prasana oleh pihak sekolah sebagai tempat pembelajaran untuk siswa melakukan eksperimen dan kegiatan praktik secara langsung, sehingga dapat meningkatkan pengetahuannya (Kurniawan, Deni, dkk, 2013). Laboratorium harus dilestarikan dan dikelola oleh pih