Skip to main content

Posts

Showing posts from September, 2015

Perkembangan Media Televisi

Perkembangan Media Televisi Oleh : Eva Triyana Effendi Email : evatriana12ipa2@gmail.com Perkembangan Teknologi Informasi dan Komunikasi sudah semakin pesat. Pada hakikatnya, media televisi lahir karena adanya teknologi. Perkembangan sejarah televisi diawali munculnya penemuan Insinyur Paul Nipkow berupa piringan pemindai yang di pakai mulai tahun 1923-1925 di dalam system televise percobaan. Pada tahun 1926, ilmuwan Skotlandia bernama Jhon Logie Baird menyempurnakan metode pemindaian, dan pada tahun 1931 Insinyur Rusia bernama Vladimir Zworykin membangun system pemindai elektronik yang menjadi prototype kamera televisi modern (Kuswandi, 1996). Penemu Amerika Serikat, Ernst F.W. Alexanderson, kemudia yang untuk pertama kalinya memamerkan pesawat penerima televise Schenctady, New York, pada tahun 1928 (Kuswandi, 2008). Sekitar tahun 1930-an, layanan televise mulai bekerja di beberapa Negara barat. Kemudian sejak tahun 1960-an, acara televise telah berkembang menjadi lebih da

Televisi Pendidikan

Muhammad Nur Alam Jurusan Kurikulum danTeknologi Pendidikan Fakultas Ilmu Pendidikan, Universitas Negeri Semarang Alamgates272@gmail.com             Sebagian besar masyarakat kita menonton televisi dilakukan bersama-sama dengan anggota keluarga. Artinya satu pesawat televisi ditonton oleh seluruh keluarga. Bahkan tidak sedikit tetangga dekat yang ikut nonton karena masih belum memiliki pesawat televisi, biasanya menggunakan antena parabola. Antena parabola ini dibeli bersama-sama. Ada juga yang menjadi pemilik pribadi, kemudian disambung dengan kabel-kabel ke rumah-rumah. Rumah yang menerima siaran parabola ini membayar iuran bulanan. Namun mereka tak bisa sesuka hati menonton acara yang disukainya. Pemilihan stasiun/acara televisi ditentukan oleh sang pemilik parabola Acara pendidikan yang disiarkan melalui media massa tele v isi, kalau dilihat prosesnya merupakan proses komunikasi dan komunikatornya tidak mempunyai kebebasan karena bersifat instit
Televisi Pendidikan Muhammad Nur Alam Jurusan Kurikulum danTeknologi Pendidikan Fakultas Ilmu Pendidikan, Universitas Negeri Semarang Alamgates272@gmail.com             Sebagian besar masyarakat kita menonton televisi dilakukan bersama-sama dengan anggota keluarga. Artinya satu pesawat televisi ditonton oleh seluruh keluarga. Bahkan tidak sedikit tetangga dekat yang ikut nonton karena masih belum memiliki pesawat televisi, biasanya menggunakan antena parabola. Antena parabola ini dibeli bersama-sama. Ada juga yang menjadi pemilik pribadi, kemudian disambung dengan kabel-kabel ke rumah-rumah. Rumah yang menerima siaran parabola ini membayar iuran bulanan. Namun mereka tak bisa sesuka hati menonton acara yang disukainya. Pemilihan stasiun/acara televisi ditentukan oleh sang pemilik parabola Acara pendidikan yang disiarkan melalui media massa tele v isi, kalau dilihat prosesnya merupakan proses komunikasi dan komunikatornya tidak mempunyai kebebasan karena