Skip to main content

MEDIA VIDEO PEMBELAJARAN

Oleh: Fajri Awaliyah/ awaliyahfajri@gmail.com
Media merupakan alat yang digunakan untuk menyampaikan informasi atau pesan dari suatu tempat ke tempat lain, atau dari orang yang satu ke orang yang lainnya. Suatu media dikatakan baik apabila media tersebut dapat memunculkan suatu komunikasi dua arah atau interaktivitas. Semua kegiatan pembelajaran yang akan dikembangkan oleh guru, dosen, ataupun pendidik lainnya tentu saja memerlukan media yang sesuai dengan tujuan pembelajaran tersebut. Di dalam artikel ini akan dibahas salah satu media pembelajaran, yaitu media video sebagai media pembelajaran.
Ada beberapa alasan digunakannya video sebagai media dalam proses pembelajaran, salah satunya yaitu banyaknya kendala-kendala yang masih sering dihadapi, baik oleh pendidik maupun peserta didik. Kendala-kendala itu antara lain : (1) alat bantu mengajar yang masih kurang, (2) materi/ bahan ajar yang masih sulit diperoleh di perpustakaan, (3) fasilitas ruang laboratorium/ ruang praktek yang kapasitasnya terbatas, (4) aktivitas peserta didik yang masih rendah dalam pembelajaran, (5) peserta didik kurang kreatif dan inovatif dalam pengembangan hasil praktek, (6) hasil belajar/ nilai hasil belajar berupa tugas/ praktek atau latihan masih relatif rendah, dan (7) minimnya waktu/ jam mata pelajaran/ jam mata kuliah yang disediakan untuk satu kali pertemuan (Jurnal Teknologi Pendidikan: 1).
Ada beberapa kelebihan dari media video pembelajaran, diantaranya yaitu: Video merupakan media yang cocok untuk berbagai media pembelajaran, seperti kelas, kelompok kecil, bahkan satu siswa seorang diri sekalipun. Video juga memberikan fasilitas indeks pencarian melalui judul, topik, jejak atau kode-waktu untuk pencarian yang lebih cepat. Selain itu video juga bisa dimanfaatkan untuk hampir semua topik, tipe pebelajar, dan setiap ranah, baik kognitif, afektif, maupun psikomotorik. Selain kelebihan, video sebagai media pembelajaran juga memiliki kekurangan, di antaranya yaitu, video juga terlalu menekankan pentingnya materi dari pada proses pengembangan materi tersebut, pemanfaatan media ini juga terkesan memakan biaya yang tidak murah.
Adapun prinsip yang harus diperhatikan  dalam penggunaan media video sebagai media pembelajaran, prinsip tersebut diantaranya yaitu:  Adanya kejelasan tentang maksud dan tujuan pemilihan media, untuk siapa, dipakai dimana, keperluan apa dan lain sebagainya. Selanjutnya yaitu familiaritas media, pengguna media harus mengenal sifat dan ciri-ciri media yang akan dipilih. Adanya media pembanding, hal ini diperlukan untuk memberikan alternatif pertimbangan dalam rangka mengambil kepurusan yang tepat tentang media yang akan dipergunakan, Dan adanya norma atau patokan yang akan dipakai dan dikenakan pada proses pemilihan media (http://lsd.telkomuniversity.ac.id).
Seperti yang sudah dijelaskan di atas, video merupakan media yang cocok sebagai media pembelajaran di kelas, di kelompok kecil, maupun secara individual. Media video ini tidak hanya dapat dilihat tetapi juga dapat didengar. (Jurnal Ilmiah Pendidikan Khusus: 321) Fungsi lain dari video adalah dapat menarik minat dan perhatian peserta didik, memperjelas sajian ide dan mengilustrasikan sehingga peserta didik tidak cepat lupa. Pembelajaran yang dilakukan dengan media video juga ternyata sangat efektif membuat peserta didik bisa menerima pembelajaran yang diberikan kepadanya. Media ini juga menimbulkan semangat dan antusias peserta didik karena mereka belum pernah menggunakan media ini sebelumnya. Peserta didik tidak akan bosan berada di dalam kelas dan tidak mudah mengantuk, tentu ini sangat baik untuk suasana belajar dalam kelas. Disamping itu, secara ekonomis video termasuk media yang relatif murah baik harga maupun pengoperasiannya.
(Dalam Kustiono, 2010: 137) Adanya media video sebagai media pembelajaran tidak semata-mata media tersebut ada dan dapat langsung digunakan, tetapi itu semua membutuhkan proses untuk membuat media tersebut. Untuk memulai membuat media video pembelajaran ini, terlebih dahulu membuat naskah. Teknik atau langkah-langkah penulisan naskah media video berdasarkan kompetensi, tujuan atau indikator pembelajaran yang telah dikembangkan dalam Garis-garis Besar Isi Program Media Pembelajaran (GBIPMP), mulai dari rasional perlunya dikembangkan naskah media video pembelajaran, tujuan produksi video pembelajaran, penyusunan GBIPMP, penyusunan sinopsis dan treatmen, identifikasi program video, teknis penulisan naskah video pembelajaran, dan penulisan bahan penyerta video pembelajaran, serta produksi medianya.

Sumber Referensi:
Kustiono. 2010. Media Pembelajaran: Konsep, Nilai Edukatif, Klasifikasi, Praktek Pemanfaatan dan Pengembangan. Semarang: UNNES PRESS.
Sari, Dian Maya.; Siagian, Sahat. Pengembangan Media Video Pembelajaran Pangkas Rambut Lanjutan Berbasis Komputer Program Studi Tata Rias Rambut. Jurnal Teknologi Pendidikan, 1-15. Diakses pada 21 September 2015.
Putri, Nadya. Efektifitas Penggunaan Media Video Untuk Meningkatkan Pengenalan Alat Musik Daerah Pada Pembelajaran IPS Bagi Anak Tunagrahita Ringan Di SDLB 20 Kota Solok. Jurnal Ilmiah Pendidikan Khusus, 318-328. Diakses pada 21 September 2015.
Telkom University, 2013. Video Sebagai Mdia Pembelajaran. http://lsd.telkomuniversity.ac.id/video-sebagai-media-pembelajaran/, diakses pada 29 September 2015.


Comments

Popular posts from this blog

Desain Laboratorium Sekolah

DESAIN LABORATORIUM SEKOLAH Oleh Arum Khasanah   arumkhasanahTP14@gmail.com Proses   pendidikan   dan   pembelajaran   di   sekolah   memerlukan   dukungan   sarana   dan prasarana   yang   memadai   agar   dapat   berjalan   dengan   baik. Berbagai cara dilakukan oleh guru ataupun pihak sekolah untuk selalu meningkatkan serta mendukung proses belajar siswa yang lebih efektif dan efisien. Meskipun banyak faktor yang menentukan kualitas pendidikan atau proses belajar, salah satunya yang terkait dengan pusat sumber belajar, media belajar dan tempat belajar yang layak. Berbagai fasilitas yang dapat dijadikan sebagai pusat sumber belajar  salah satunya adalah laboratorium. Laboratorium sangat diperlukan sebagai sarana ataupun prasana oleh pihak sekolah sebagai tempat pembelajaran untuk siswa melakukan eksperimen dan kegiatan praktik secara langsung, sehingga dapat meningkatkan pengetahu...
Jenis-jenis Komunikasi di Dunia Maya Tri Widianingsih/ wiwidw31@gmail.com E-mail E-mail merupakan kependekan dari electronic mail yang merupakan surat elektronik. Kata e-mail mempunyai dua arti yang (a) email merupakan suatu jenis program aplikasi atau fasilitas berbasis internet yang dirancang untuk mengirim dan menerima surat secara elektronik. Contoh aplikasinya adalah yahoo mail, Gmail, Hotmail, yang digunakan untuk membaca, mengirim dan menyimpan e-mail. (b) e-mail yaitu surat yang dibuat, dikirim dan diterima tidak dalam bentuk fisik berupa kertas akan tetapi dalam bentuk data elektronik yang dibuat, dikirim dan diterima dalam bentuk data yang diolah yang digunakan untuk memanfaatkan peralatan elektronik komputer dan jaringan internet. E-mail ini memudahkan komunikasi jarak jauh untuk keperluan yang penting, e-mail ini bersifat rahasia dan bukan hanya dalam bentuk teks e-mail ini bisa dikirim namun, dalam bentuk gambar, suara dan videopun bisa dikirim melalui e-mail ini dan s...

Model-Model Pembelajaran Berbasis Komputer

Oleh Linda Nurul Khusna h / lindatp040@gmail.com 1.       Model Drills (Latihan) Model drills adalah suatu model pembelajaran yang di rancang untuk melatih siswa tentang bahan pelajaran atau materi pembelajaran yang sudah diberikan atau di jelaskan oleh guru. Dalam model ini siswa diberi sebuah permasalahan atau pertanyaan-pertanyaan  yang harus di pecahkan oleh siswa, kemudian komputer akan memberikan respon atau memberikan umpan balik kepada siswa atas jawaban yang telah diberikan oleh siswa. hal ini bertujuan untuk melatih siswa agar mengerti  terhadap bahan pelajaran yang telah di ajarkan oleh guru mata pelajaran. Dengan model drills ini siswa dilatih terus menerus dan untuk meningkatkan kemahiran siswa sehingga siswa akan lebih muda memahami materi yang di ajarkan oleh guru. Model ini menggunakan prinsip latihan terus menerus sehingga menjadi kebiasaan bagi siswa, siswa diharapkan akan ingat terhadap materi pelajaran...