Skip to main content

Pengertian, Fungsi, dan Sejarah Media Televisi

Raisa Ruchama Silmi Chamidi/silmichamidi.raisaruchama@gmail.com 

Televisi adalah sebuah media telekomunikasi terkenal yang berfungsi sebagai penerima siaran gambar bergerak beserta suara, baik itu yang monokrom (hitam-putih) maupun berwarna. Kata "televisi" merupakan gabungan dari kata tele (τῆλε, "jauh") dari bahasa Yunani danvisio ("penglihatan") dari bahasa Latin, sehingga televisi dapat diartikan sebagai “alat komunikasi jarak jauh yang menggunakan media visual/penglihatan”.
Oleh karena itu Televisi lebih menarik jika dibandingkan media lain, karena menampilkan gambar hidup dan warna.  Menonton televisi menjadi kebiasaan kita saat mengisi waktu luang. Periset Alan Rubin (dalam De Vito 1997) menyelidiki alasan-alasan orang menonton televisi diantaranya yaitu untuk belajar,  untuk melewatkan waktu luang, untuk persahabatan, untuk melupakan, untuk rangsangan, dan untuk relaksasi. Fungsi televisi yaitu sebagai alat informasi, media edukasi, fungsi kontrol serta menjadi media penghubung antar geografis.           
1.      Alat Informasi
Kehadiran televisi menjadi sangat penting sebagai sarana hubungan interaksi antara yang satu dengan yang lain dalam berbagai hal yang menyangkut perbedaan, dan persamaan persepsi tentang suatu isu yang terjadi di belahan dunia ini. Dalam hal ini, massa kemudian menjadi objek dari sebuah liputan di televisi. Informasi berkaitan dengan massa kemudian diolah dalam proses olah data audio visual sebagai paket dari pengemasan informasi. Kemudian ditransmisikan melalui sebuah pancaran digital yang diterima masyarakat sebagai sumber informasi.

2.      Media Edukasi
Banyak upaya yang diusahakan dalam peningkatan mutu pendidikan adalah pengembangan media pendidikan. Yang dimaksud dengan media pendidikan adalah alat, metode, dan teknik yang digunakan dalam rangka lebih mengefektifkan komunikasi dan interaksi antara guru dan siswa dalam proses pendidikan. Dengan demikian tolak ukur sudut pandang media pendidikan terhadap tayangan di televisi dipandang sebagai salah satu media pendidikan, dengan catatan apabila tayangan tersebut dapat memberikan informasi yang berkualitas dan memiliki nilai pendidikan moral dan ilmu pengetahuan.

3.      Kontrol Sosial
Dalam konteks televisi sebagai kontrol sosial, setidaknya televisi mempunyai sebuah fungsi sebagai gambaran kehidupan sosial dalam suatu negara. Melalui televisi, seseorang dapat mengetahui bagaimana sebuah sistem kehidupan sosial itu diciptakan. Untuk lebih konkritnya, sebuah kenyataan ini bisa kita lihat misalnya ketika kita membandingkan sebuah produk film asli Indonesia dengan produk film yang diproduksi oleh negara lain, dari situ kita bisa melihat perbedaan yang sangat menonjol.

4.      Fungsi hiburan
Sekarang ini, Indonesia sedang dalam era pancaroba, dimana ketika memasuki gerbang zaman globalisasi yaitu masa dimana segala bidang kehidupan berada diambang tinggal landas seiring dengan pesatnya perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi (IPTEK). Hal ini tidak mengecualikan kemajuan yang begitu pesat dalam berbagai bidang termasuk salah satunya industri hiburan, apalagi hal ini salah satunya dipicu oleh ambisi mengejar rating di hati masyarakat.

5.      Media penghubung secara geografis
Inilah kecanggihan teknologi yang semakin hari semakin pesat sehingga waktu yang lama terasa semakin cepat, sebuah wilayah yang luas semakin terasa sempit. Segala pekerjaan manusia semakin mudah untuk dilakukan. Semakin mudah untuk diselesaikan dengan teknologi.

Tabel Perkembangan Sejarah Televisi
Tahun
Perkembangan Televisi
1831
Joseph Henry dan Michael Faraday melakukan penelitian elektromagnetik.
1862
Abbe Giovanna Caselli menemukan “pantelegraph”, alat pertama yang mampu mentransmisikan gambar melalui kawat.
1873
Ilmuwan May dan Smith melakukan eksperimen selenium dan cahaya. Uji coba ini penting bagi penemuan teknologi transfer gambar melalui sinyal elektronik.
1876
George Carey menciptakan “selenium  camera”, semacam sinar katoda yang memungkinkan orang “melihat dengan elektrik”.
1880
Bell dan Edison berteori bahwa perangkat telepon selain suara juga dapat mengirim gambar, Bell menciptakan photophoneuntuk mengirim suara dan gambar.
1884
Paul Nipko berhasil mengirim gambar dengan menggunakan kawat yang melingkar dengan resolusi 18 garis.
1900
Dalam kongres elektrik dunia di Paris, Ilmuwan Rusia Constantin Perskyi pertama kali menggunakan kata “televisi”.
1906
Lee de Forest menemukan “audion”, tabung kedap udara yang berfungsi untuk menguatkan sinyal.
1907
Campbell Swintin dan Boris Rosing menggunakan tabung sinar katoda untuk mengirim gambar.
1923
Vladmir Zworykin mematenkan temuannnya berupa tabung kamera TV. Temuannya yang merupakan pengembangan ide Swinton ini memungkinkan menampilkan gambar lebih baik.
1924-1925
Charles Jenkins (AS) dan John Baird (Skotlandia) mendemonstrasikan transmisi mekanik gambar melalui sirkuit kabel, yang menghasilkan siluet.
1926
John Baird mengoperasikan sistem resolusi gambar 30 baris per detik.
1927
Bell Telephone dan Departemen Perdagangan AS memancarkan siaran jarak jauh pertama, dari Washington DC ke New York.
1928
The Federal Radio Communication menerbitkan lisensi penyiaran TV pertama kepada Charles Jenkins.
1929
Vladmir Zworykin mendemonstrasikan sistem elektronik yang bisa menerima sekaligus mengirim gambar, pada tahun yang sama John Baird mendirikan studio TV pertama.
1930
Charles Jenkins menyiarkan TV komersial pertama.
1936
Sedikitnya 200 ribu pesawat televisi digunakan di seluruh dunia.
1937
CBS mulai mengembangkan TV, begitu juga BBC London.
1939
Vladmir Zworykin dan RCA melakukan uji coba siaran dari gedung Empire State Building, New York World.
1940
Peter Goldmark menemukan pesawat TV berwarna dengan resolusi 343.
1948
Televisi kabel diperkenalkan di Pennsylvania, dan dipatenkan atas nama Louis W. Parker. Saat itu ada 1 juta pesawat TV di seluruh AS.
1956
Sistem penyiaran radio diperkenalkan.
1956
Robert Adler menemukan remote control.
1962
AT&T meluncurkan Telstar, satelit relay pertama.
1967
Sebagian besar stasiun TV mengadopsi teknologi siaran berwarna.
1976
Sony memperkenalkan betamax, perekam video rumah pertama.
1978
PBS menjadi stasiun pertama yang menyiarkan seluruh program melalui satelit.
1981
NHK memperkenalkan HDTV dengan resolusi 1.125 baris.
1982
Dolby surround sound diluncurkan ke pasar.
1983
Direct Broadcast Satellite melalui siaran di Indianapolis.
1996
Triliunan pesawat TV beredar di seluruh dunia.

Sumber :
Mufid, Muhammad. (2005). Komunikasi Regulasi dan Penyiaran. Jakarta: Prenanda Media.
Kuswandi, Wawan. (1996). Komunikasi Massa: Sebuan Analisis Media Televisi. Jakarta: PT RINEKA CIPTA.
                Mayrizki, Yossika Vidya. (2013). Media Televisi Terhadap Prilaku Anak. Artikel Jurnal Ilmiah           TP. Diakses dari: http://jurnalilmiahtp.blogspot.co.id/2013/11/pengaruh-media-televisi-terhadap.html pada tanggal 25 September 2015.

Comments

  1. LANGSUNG NGAK MEMBANTU

    ReplyDelete
  2. ��������������������������������������������������������������������������������������������������������������������

    ReplyDelete
  3. BETUL TU NGAK MEMBANTU

    DASAR BODO!!!!!

    ReplyDelete
  4. BABI BANGET!!!!!menambahkan��

    ReplyDelete
  5. BABIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIII

    ReplyDelete
  6. (~ ̄(OO) ̄)ブ(~ ̄(OO) ̄)ブ(~ ̄(OO) ̄)ブ
    ATAS NI KAMU

    ReplyDelete
  7. MUKA MU MIRIP SEPERTI BABIIIIIIIIII

    ReplyDelete
  8. trimakasih artikelnya bagus sangat membantu,sukses selalu.

    ReplyDelete
  9. Menambah pengetahuan tentang sejarah Televisi, terimakasih. SIlahkan kunjungi :
    Website kami

    ReplyDelete

Post a Comment

Popular posts from this blog

Konsep, Fungsi, dan Manfaat Pembelajaran Berbasis Web

Konsep, Fungsi, dan Manfaat Pembelajaran Berbasis Web Oleh Joko Wiyono Jokopoyeng15@gmail.com      Bahan ajar berbasis adalah bahan ajar yang disiapkan, dijalankan, dan dimanfaatkan dengan media web. Bahan ajar sering juga disebut bahan ajar berbasis internet   atau bahan ajar online. Terdapat tiga karakteristik utama yang merupakan potensi besar bahan ajar berbasis web, yakni: menyajikan multimedia, menyimpan, mengolah, dan menyajikan informasi dan hyperlink. Karena sifatnya online, maka bahan ajar berbasis web mempunyai karakteristik khusus sesuai dengan karakteristik web itu sendiri. Salah satu karakteristik yang paling menonjol adalah adanya fasilitas hyperlink. Hyperlink memungkinkan sesuatu subjek ngelink ke subjek lain tanpa ada batasan fisik dan geografis, selama subjek   yang bersngkutan tersedia pada web. Dengan adanya fasilitas hyperlink maka sumber belajar menjadi sangat kaya. Search engine sangat membantu untuk mencari subjek yang dapat dijadikan link.

Model-Model Pembelajaran Berbasis Komputer

Oleh Linda Nurul Khusna h / lindatp040@gmail.com 1.       Model Drills (Latihan) Model drills adalah suatu model pembelajaran yang di rancang untuk melatih siswa tentang bahan pelajaran atau materi pembelajaran yang sudah diberikan atau di jelaskan oleh guru. Dalam model ini siswa diberi sebuah permasalahan atau pertanyaan-pertanyaan  yang harus di pecahkan oleh siswa, kemudian komputer akan memberikan respon atau memberikan umpan balik kepada siswa atas jawaban yang telah diberikan oleh siswa. hal ini bertujuan untuk melatih siswa agar mengerti  terhadap bahan pelajaran yang telah di ajarkan oleh guru mata pelajaran. Dengan model drills ini siswa dilatih terus menerus dan untuk meningkatkan kemahiran siswa sehingga siswa akan lebih muda memahami materi yang di ajarkan oleh guru. Model ini menggunakan prinsip latihan terus menerus sehingga menjadi kebiasaan bagi siswa, siswa diharapkan akan ingat terhadap materi pelajaran yang telah diajarkan. Model ini h

Desain Laboratorium Sekolah

DESAIN LABORATORIUM SEKOLAH Oleh Arum Khasanah   arumkhasanahTP14@gmail.com Proses   pendidikan   dan   pembelajaran   di   sekolah   memerlukan   dukungan   sarana   dan prasarana   yang   memadai   agar   dapat   berjalan   dengan   baik. Berbagai cara dilakukan oleh guru ataupun pihak sekolah untuk selalu meningkatkan serta mendukung proses belajar siswa yang lebih efektif dan efisien. Meskipun banyak faktor yang menentukan kualitas pendidikan atau proses belajar, salah satunya yang terkait dengan pusat sumber belajar, media belajar dan tempat belajar yang layak. Berbagai fasilitas yang dapat dijadikan sebagai pusat sumber belajar  salah satunya adalah laboratorium. Laboratorium sangat diperlukan sebagai sarana ataupun prasana oleh pihak sekolah sebagai tempat pembelajaran untuk siswa melakukan eksperimen dan kegiatan praktik secara langsung, sehingga dapat meningkatkan pengetahuannya (Kurniawan, Deni, dkk, 2013). Laboratorium harus dilestarikan dan dikelola oleh pih