
(Menurut Frederick Williams 1983 dalam bukuya “The Communications Revolution” dalam Mufid Muhamad. 2005), rata-rata orang Amerika menenton televisi enam jam sehari. Dengan cara itu, pada usia 6 hingga 18 tahun, seorang anak sudah menonton 16.000 jam siaran televisi. Pola hidup dan pikirannya telah dibentuk dan diarahkan oleh media televisi. Menurut Mc Luhan, televisi menjadi jendela kecil untuk menyaksikan berbagai peristiwa atau informasi yang jauh dari jangkauan alat indra manusia. Televisi telah menjadi alat perpanjangan indra manusia dalam melihat obyek realita di luar dirinya. Dengan televisi pulalah manusia dapat menyajikan sebuah pengalaman buatan (vicaious experience) tanpa harus melihat atau mengalam secara langsung. Kendatipun demikian, pada hakekatnya informasi yang disampaikan lewat televisi adalah realitas yang sudah di seleksi - realitas tangan ke dua (second and reality). Berdasarkan pernyataan kedua ahli sebelumnya, dapat simpulkan bahwa televisi memang sudah menjadi bagian dari kehidupan masyarakat.
Kemudian kita sebagai penikmat televisi tentulah harus tahu menganai karakteristik televisi itu sendiri, adapun karakteristik tersebut, yaitu: (1) Media televisi merupakan media elektronik audiovisual, ini merupakan salah satu kelebihan televisi yaitu media elektronik yang dapat didengar dan dapat dilihat, jika di radio kita hanya mendengarkan saja, maka di media elektronik ini, kita dapat mendengarkan dan melihat tayangan program yang sedang diputar saat itu, itulah salah satu karakteristik yang dimiliki televisi dibandingkan dengan radio. (2) Siaran televisi bersifat satu arah, kita sebagai penonton program televisi hanya dapat menerima berbagai program acara yang sudah dipersiapkan oleh pihak pengelola televisi. Kita tidak dapat menyela jalannya suatu program dan melakukan interupsi saat itu agar siaran tersebut dapat disiarkan atau tidak disiarkan, yang bisa kita lakukan sebagai penonton adalah bersikap aktif memilih program televisi mana yang hendak kita tonton dan tidak ditonton. (3) Televisi bersifat terbuka. Televisi ditujukan kepada masyarakat terbuka ke berbagai tempat dimana pun itu yang dapat dijangkau oleh daya pancar siarannya. Artinya, ketika siaran televisi mengudara atau sedang dipancarkan siarannya, tidak ada pembatasan leak geografis, usia biologis, dan bahkan tingkatan akademis khalayak penonton, siapa pun dan dimana pun kita berada dan tinggal, kita tetap dapat mengakses siaran televisi, jadi televisi bersifat untuk umum. (4) Publik Tersebar, khalayak televisi tidak terpusat pada suatu wilayah, tetapi tersebar di berbagai wilayah dalam lingkup lokal, regional, nasional, dan bahkan internasional. Bahkan sekarang ada stasiun televisi lokal yang tumbuh baik dan hanya menjangkausuatu kota atau daerah tertentu saja dan memang hanya fokus pada wilayah siarannya tersebut, contohnya saja di Semarang telah ada stasiun televisi lokal yang cukup banyak, dan hal tersebut menjadi lahan yang mengantungkan bagi para pemasang iklan. (5) Bersifat selintas. Segala episode program di televisi hanya dapat dilihat dan didengar secara sekilas siarannya tidak dapat dilihat dan didengar kembali secara ulang oleh penonton , namun pada zaman sekarang sudah banyak alat khusus perekam video dan terkadang juga di unggah di Youtube.com dan banyak penonton yang dapat melihatnya kembali tayangan yang ingin dilihat kembali.
Televisi dengan segala karateristiknya, televisi mempunyai banyak kelebihan dan kekurangan, kelebihan media televisi (Kustiono. 2010) ialah bahwa informasi atau berita-berita yang disampaikan lebih singkat, jelas dan sistematis, sehingga pemirsa atau penonton tidak perlu lagi mempelajari isi pesan dalam menangkap siaran televisi, televisi menguasai jarak dan ruang karena teknologi televisi telah menggunakan elektromagnetik, kabel dan fiber yang dipancarkan (transmisi) melalui satelit, sasaran yang dicapai untuk menjangkau massa cukup besar, dan daya rangsang seseorang terhadap media televisi cukup tinggi, hal ini disebabkan oleh kekuatan suara dan gambarnya yang bergerak (ekspresif). Ada kelebihan tentunya ada kekurangan, kekurangan dari televisi (Karina Agnes Prita. 2010) adalah televisi tidak bisa melakukan kritik sosial dan pengawasan sosial secara langsung dan vulgar seperti halnya media cetak. Hal ini terjadi karena massa yang heterogen (status sosial ekonominya), juga karena kepentingan politik dan stabilitas keamanan negara. Pengaruh televisi lebih cenderung menyentuh aspek psikologis massa, sedangkan media cetak lebih mengandalkan efek rasionalitas.
Jadi, dengan karakteristik yang dimiliki oleh televisi tentulah televisi memiliki peminat sendiri dan peminat televisi bisa dikatakan tidak sedikit, terbukti dengan adanya minimal satu televisi di setiap rumah masyarakat Indonesia dan sebagai salah satu sumber informasi yang diminati. Televisi juga menjadi sumber informasi favorit karena sifatnya yang audiovisual.
Referensi
Kustiono. 2010. Media Pembelajaran. Semarang: UNNES Press
Kuswandi Wawan. 1993. Komunikasi Massa Sebuah Analisis Media Televisi. Jakarta: PT. Rineka Cipta
Mufid Muhamad. 2005. Komunikasi dan Regulasi Penyiaran. Jakarta: Renada Media Grup
Karina Agnes Prita. 2010. Dalam jurnal Teknologi Informasi melalui Media Televisi sebagai Media Komunikasi Audio Visual
Comments
Post a Comment