Skip to main content
Pemanfaatan Internet dalam Pembelajaran
Sinta meilani Siahaan/ sinta.siahaan79@gmail.com



Perkembangan teknologi yang sangat pesat di era yang modern ini membawa banyak dampak positif maupun negatif dalam kehidupan manusia. Semuanya bergerak secara cepat dan mobilitas manusia yang sangat tinggi sehingga membuat manusia dituntut untuk mengikutinya. Salah satu yang menjadi bukti dari perkembangan teknologi adalah internet. Internet menghubungkan secara global semua yang ada di dunia ini. Internet singkatan dari interaction and networking, adalah jaringan informasi global, yaitu “The largest global network of computers, that enables people throughout the world to connect with each other” (Rusman : 2013). Itu berarti internet memungkinkan dapat menghubungkan jaringan diseluruh dunia ini tanpa ada batasan ruang dan waktu.
              
  Model pembelajaran berbasis internet termasuk dalam model pembelajaran yang masih relatif baru. Karakteristik pembelajaran berbasis internet pun sangat bervariasi tergantung pada implementasinya dalam dunia pendidikan. Implementasi dari pembelajaran berbasis internet setidaknya ada dua, yaitu: pertama,pembelajaran berbasis internet yang diselenggarakan secara sederhana, sekedar kumpulan bahan pembelajaran yang dimuatdalam web server dengan tambahan forum komunikasi lewat e-mail atau milist. Kedua,terpadu melalui portal e-learning yang berisiberbagai obyek pembelajaran yang diperkaya dengan multimedia serta dipadukan dengan sistem informasi akademik, evaluasi,komunikasi, diskusi dan berbagai education tools lainnya. Implementasi pembelajaran berbasis internet bisa masuk ke dalam kategori tersebut, yakni bisa terletak diantara keduanya, atau bahkan bisa merupakan gabungan beberapa komponen dari dua sisi tersebut (Hamka : 2015)
            Pemanfaatan internet dalam pembelajaran dapat menjadikan siswa berpikir lebih kritis dan siswa lebih aktif dalam pembelajaran. Aktif disini yang saya maksud adalah siswa tidak lagi bergantung pada guru untuk memperoleh ilmu atau sesuatu yang mereka  butuhkan. Mereka dapat dengan mudah mencari yang mereka butuhkan melalui internet, karena internet adalah perpustakaan yang sangat besar. Jadi, siswa dalam pembelajaran dapat berposisi sebagai peneliti. Siswa dapat menganalisis informasi yang mereka dapat, sehingga mereka bukan hanya sekadar menjadi konsumen informasi. Karena mereka dapat mencari sumber informasi tidak hanya melalui satu sumber. Selain itu, pemanfaatan internet dalam pembelajaran menjadikan siswa dapat mengembangkan gagasan yang mereka punya sehingga menjadi ilmu yang benar-benar akurat.
            Saat ini pemanfaatan internet dalam dunia pendidikan terus dikembangkan agar pembelajaran yang dihasilkan mempunyai makna. Internet hendaknya dimanfaatkan dengan sehat, agar menciptakan sesuatu yang memang benar-benar bermanfaat.
Berikut ini hal-hal yang dapat difasilitasi oleh adanya Internet: Discovery (penemuan), ini meliputi browsing dan pencarian informasiinformasi tertentu. Communication (komunikasi), Internet menyediakan jaringan komunikasi yang cepat dan murah dari mulai pesan-pesan yang berupa buletin sampai dengan pertukaran komunikasi yang bersifat kompleks antar atau inter-organisasi. Juga termasuk diantaranya transfer informasi (antar komputer) dan proses informasi. Adapun contoh-contoh media komunikasi yang utama seperti e-mail, chat group (percakapan secara berkelompok), dan newsgroup (gabungan kelompok yang bertukar berita). Collaboration (kolaborasi), seiring dengan semakin meningkatnya komunikasi, dan kolaborasi antar media elektronik baik itu antar individu maupun antar kelompok maka beberapa fasilitas canggih dan modern pun mulai digunakan dari mulai screen sharing sampai dengan teleconferencing. Kolaborasi juga meliputi jasa/pelayanan resource-sharing (pertukaran sumber-sumber informasi), yang menyediakan akses pada server-server yang sesuai dengan bidangnya masing-masing(Rusman, 2010: 343)
Pemanfaatan internet dalam pembelajaran, antara lain dengan menciptakan pembelajaran berbasis web dan e-learning. Pembelajaran berbasis web yang populer dengan sebutan Web-Based Training (WBT) atau kadang disebut Web-Based Education (WEB) dapat didefinisikan sebagai aplikasi teknologi web dalam dunia pembelajaran untuk sebuah proses pendidikan. Secara sederhana dapat dikatakan bahwa semua pembelajaran dengan memanfaatkan teknologi Internet dan selama proses belajar dirasakan terjadi oleh yang mengikutinya maka kegiatan itu dapat disebut sebagai pembelajaran berbasis web. Kemudian yang ditawarkan oleh teknologi ini adalah kecepatan dan tidak terbatasnya pada tempat dan waktu untuk mrngakses informasi. Kegiatan belajar dapat dengan mudah dilakukan oleh peserta didik kapan saja dan di mana saja dirasakan aman oleh peserta didik tersebut. Batas ruang, jarak dan waktu tidak lagi menjadi masalah yang rumit untuk dipecahkan (Rusman, dkk. 2012: 190)
Rusman mengatakan bahwa pemanfaatan internet sebagai media pembelajaran memiliki beberapa kelebihan sebagai berikut, Pertama dimungkinkan terjadinya distribusi pendidikan ke semua penjuru tanah air dan kapasitas daya tampung yang tidak terbatas karena tidak memerlukan ruang kelas. Jadi, pembelajaran dapat berlangsung tidak hanya di dalam ruang kelas dan tidak harus beratatap muka.
Kedua, proses pembelajaran tidak terbatas oleh waktu seperti halnya tatap muka biasa. Seperti halnya tadi, proses pembelajaran tidak selalu berada ada di dalam kelas. Informasi sangat banyak sekali di luar sana, tergantung dari diri masing-masing apakah ingin memanfaatkan dengan baik atau malah mengabaikan informasi tersebut.
Ketiga, pembelajaran dapat memilih topik atau bahan ajar yang sesuai dengan keinginan dan kebutuhan masing-masing. Artinya, pembelajaran dapat berlangsung tanpa terkendala waktu jam pelajaran seperti di sekolah, dan jadwal pelajaran setiap harinya. Internet dapat diakses sesuai dengan kebutuhan tanpa batas dan tidak tergantun pada guru.
Keempat, lama waktu belajar tergantung pada kemampuan masing-masing siswa. Pembelajaran tidak dibatasi adanya waktu yang malah membuat mereka jenuh. Siswa dapat belajar sesuai dengan keinginan dan kebutuhannya. Pembelajaran yang terjadi karena pksaan jug tidak akan menghasilkan sesuatu yang optimal. Dengan adanya internet ini dapat menepis masalah tersebut.
Kelima, adanya keakuratan dan kekinian materi pembelajaran. Pengetahun yang akan didappat oleh siswa akan lebih akurat, karena siswa dapat mengkolaborasikan dari berbagai sumber, misalnya dari beberapa alamat web dan juga dari buku bacaan. Selain itu, materi yang ada di internet selalu up to date, karena dunia maya selalu bergerak cepat dan yang mengakses semakin bertambah.
Keenam, pembelajaran dilakukan secara interaktif. Dengan menggunakan internet, yang diharapkan adalah siswa dapat lebih semangat untuk belajar, karena fitur-fitur yang ada di internet sangat beragam dan menarik. Proses pembelajaran akan berjalan dengan menyenangkan dan tujuan pembelajaran dapat dengan mudah dicapai.
Untuk kekurangan dalam pemanfaatan internet dalam pembelajaran, antara lain adalah fasilitas ini belum seluruhnya dapat diterapkan di Indonesia, pemahaman tentang memanfaatkan internet dengan sehat masih sangat minim, sehingga masih banyak penyalahgunaan internet pada siswa, seharusnya internet dapat mengedukasi siswa agar menjadi lebih berkembang dan mandiri, bukan malah menjerumuskan, dan Maraknya kasus plagiasi dikalangan pelajar masih sangat sulit ditangani.

Daftar Pustaka

Rusman, dkk. 2012. Pembelajaran Berbasis Teknologi Informasi dan Komunikasi : Mengembangkan Profesionalitas Guru. Jakarta: Rajawali Pers.
Rusman, dkk. 2013. Model-Model Pembelajaran : Mengembangkan Profesionalisme Guru. Edisi Kedua. Jakarta: Rajawali Pers.
Hamka. Penggunaan Internet Sebagai Media pembelajaran Pada Mahasiswa IAIN Palu. Volume 12, No. 1, (Juni 2015): 102.
Rusman. 2010. Teknologi Informasi dan Komunikasi dalam Pemebelajaran. Diakses pada 18 Desember 2014, dari internet_libre.





            

Comments

Popular posts from this blog

Konsep, Fungsi, dan Manfaat Pembelajaran Berbasis Web

Konsep, Fungsi, dan Manfaat Pembelajaran Berbasis Web Oleh Joko Wiyono Jokopoyeng15@gmail.com      Bahan ajar berbasis adalah bahan ajar yang disiapkan, dijalankan, dan dimanfaatkan dengan media web. Bahan ajar sering juga disebut bahan ajar berbasis internet   atau bahan ajar online. Terdapat tiga karakteristik utama yang merupakan potensi besar bahan ajar berbasis web, yakni: menyajikan multimedia, menyimpan, mengolah, dan menyajikan informasi dan hyperlink. Karena sifatnya online, maka bahan ajar berbasis web mempunyai karakteristik khusus sesuai dengan karakteristik web itu sendiri. Salah satu karakteristik yang paling menonjol adalah adanya fasilitas hyperlink. Hyperlink memungkinkan sesuatu subjek ngelink ke subjek lain tanpa ada batasan fisik dan geografis, selama subjek   yang bersngkutan tersedia pada web. Dengan adanya fasilitas hyperlink maka sumber belajar menjadi sangat kaya. Search engine sangat membantu untuk mencari subjek yang dapat dijadikan link.

Model-Model Pembelajaran Berbasis Komputer

Oleh Linda Nurul Khusna h / lindatp040@gmail.com 1.       Model Drills (Latihan) Model drills adalah suatu model pembelajaran yang di rancang untuk melatih siswa tentang bahan pelajaran atau materi pembelajaran yang sudah diberikan atau di jelaskan oleh guru. Dalam model ini siswa diberi sebuah permasalahan atau pertanyaan-pertanyaan  yang harus di pecahkan oleh siswa, kemudian komputer akan memberikan respon atau memberikan umpan balik kepada siswa atas jawaban yang telah diberikan oleh siswa. hal ini bertujuan untuk melatih siswa agar mengerti  terhadap bahan pelajaran yang telah di ajarkan oleh guru mata pelajaran. Dengan model drills ini siswa dilatih terus menerus dan untuk meningkatkan kemahiran siswa sehingga siswa akan lebih muda memahami materi yang di ajarkan oleh guru. Model ini menggunakan prinsip latihan terus menerus sehingga menjadi kebiasaan bagi siswa, siswa diharapkan akan ingat terhadap materi pelajaran yang telah diajarkan. Model ini h

Desain Laboratorium Sekolah

DESAIN LABORATORIUM SEKOLAH Oleh Arum Khasanah   arumkhasanahTP14@gmail.com Proses   pendidikan   dan   pembelajaran   di   sekolah   memerlukan   dukungan   sarana   dan prasarana   yang   memadai   agar   dapat   berjalan   dengan   baik. Berbagai cara dilakukan oleh guru ataupun pihak sekolah untuk selalu meningkatkan serta mendukung proses belajar siswa yang lebih efektif dan efisien. Meskipun banyak faktor yang menentukan kualitas pendidikan atau proses belajar, salah satunya yang terkait dengan pusat sumber belajar, media belajar dan tempat belajar yang layak. Berbagai fasilitas yang dapat dijadikan sebagai pusat sumber belajar  salah satunya adalah laboratorium. Laboratorium sangat diperlukan sebagai sarana ataupun prasana oleh pihak sekolah sebagai tempat pembelajaran untuk siswa melakukan eksperimen dan kegiatan praktik secara langsung, sehingga dapat meningkatkan pengetahuannya (Kurniawan, Deni, dkk, 2013). Laboratorium harus dilestarikan dan dikelola oleh pih