Skip to main content



Sumber Daya Manusia
Laboran
 Abela Oktoviyani
Abelaoktoviyani@yahoo.com


Laboran merupakan orang yang bertugas membantu aktivitas mahasiswa di laboratorium (indoor atau outdoor) dalam melakukan suatu kegiatan pendidikan dan penelitian. Keberadaan laboran dalam suatu laboratorium sangatlah penting dalam menentukan keberhasilan akademik mahasiswa. Suatu laboratorium terdiri dari sarana dan prasarana untuk menunjang kegiatan yaitu berupa peralatan laboratorium dan sumber daya manusia; sejalan dengan hal tersebut maka laboratorium perlu diatur sesuai dengan ketentuan yang berlaku dimasing-masing perguruan tinggi. Mengingat tersedianya peralatan serta beban kerja yang harus dilaksanakan laboran, maka diperlukan sistem manajemen pengelolaan (meliputi pengoperasian dan perawatan) peralatan laboratorium dan seluruh kegiatan laboratorium. Manajemen ini meliputi struktur organisasi, pembagian kerja, serta susunan Tim yang mengelola laboratorium. Selain harus ada Kepala laboratorium diperlukan pula Laboran (untuk in door atau out door laboratorium); Teknisi (untuk laboratorium bengkel dan pekerjaan yang berkaitan dengan bidang permesinan, kelistrikan, dll); dan Analisis (untuk menganalisis terhadap suatu data hasil percobaan yang diperlukan). Laboran, Teknisi maupun Analisis yang handal sangat diperlukan, maka selayaknyalah mereka mempunyai keahlian/kompetensi di bidangnya. Misalnya untuk Laboran di laboratorium TIK diperlukan sumberdaya manusia yang mempunyai kompetensi dan pemahaman dalam bidang TIK dengan kualifikasi minimum D-3 dibidang TIK.
Dalam melakukan tugasnya, seorang laboran bertanggung jawab dalam menyediakan peralatan yang diperlukan untuk kegiatan praktikum (praktek kerja) dan atau penelitian serta
mengembalikan peralatan tersebut ke tempat semula, merapikan dan membersihkan area kerja setelah kegiatan selesai dilakukan. Selain itu, terdapat beberapa persyaratan laboran :
1.      Mempunyai kemampuan dan pemahaman dalam bidang yang berhubungan dengan bidang-bidang ilmu di laboratorium tempat laboran bekerja. Misal : laboran di laboratorium TIK harus benar-benar mampu dan paham dalam bidang yang berhubungan dengan TIK.
2.       Mampu membuat SOP atau peraturan teknis tertulis bagi pengguna laboratorium mengenai cara menggunakan laboratorium yang baik dan benar secara efektif dan efisien.
3.      Mampu membuat peraturan tertulis bagi pengguna laboratorium mengenai cara menggunakan laboratorium yang baik dan benar secara efektif dan efisien.
4.      Mampu mengoperasikan dan merawat / memelihara alat-alat laboratorium dan tidak sepenuhnya diserahkan kepada pengguna laboratorium. Hal ini diperlukan untuk menjaga keamanan pengguna (alat-alat berat) atau menghindari kerusakan alat.
Selanjutnya terdapat beberapa tugas dari laboran yaitu : Merencanakan pengadaan alat dan bahan laboratorium, menyusun jadwal dan tata tertib penggunaan laboratorium mengatur penyimpanan alat-alat laboratorium, memelihara dan perbaikan alat-alat laboratorium, menyusun laporan pelaksanaan kegiatan laboratorium dan diketahui oleh waka kurikulum, Mengontrol pemakaian laboratorium secara rutin, memberikan laporan administrasi pemakaian laboratorium ke kepala sekolah, waka kurikulum, dan waka sarana dan prasarana.
Manajemen pengelolaan laboratorium masih memerlukan perhatian. Manajemen tersebut meliputi perencanaan, pengaturan, pelaksanaan, evaluasi pengguanan peralatan dan bahan dalam laboratorium secara efektif dan efisien. Pemerintah telah membuat pedoman standar BSNP yang disahkan melalui permendiknas 2007. Banyak resiko berbahaya terjadi di laboratorium. Seorang laboratorium semestinya mengetahui sumber dan tanda bahaya serta teknik penggunaan peralatan keselamatan kerja. Laboran harus mengetahui teori keselamatan dan kesehatan kerja (K3) sesuai kebutuhan setiap laboratorium. Menimbang Peraturan Menteri Pendidikan Nasional 26 tahun 2008 tentang kualifikasi laboran sesuai Standar Nasional, perlu dilaksanakan pelatihan khusus bagi laboran dari perguruan tinggi atau lembaga yang ditetapkan pemerintah.

Sumber :
Kartiasa, Nyoman, Laboratorium Sekolah dan Pengelolaannya, Bandung: Pudak  Scientific,2006.
Peraturan Pemerintah 26 tahun 2008 tentang Rencana Tata Ruang Wilayah Nasional

Comments

Popular posts from this blog

Konsep, Fungsi, dan Manfaat Pembelajaran Berbasis Web

Konsep, Fungsi, dan Manfaat Pembelajaran Berbasis Web Oleh Joko Wiyono Jokopoyeng15@gmail.com      Bahan ajar berbasis adalah bahan ajar yang disiapkan, dijalankan, dan dimanfaatkan dengan media web. Bahan ajar sering juga disebut bahan ajar berbasis internet   atau bahan ajar online. Terdapat tiga karakteristik utama yang merupakan potensi besar bahan ajar berbasis web, yakni: menyajikan multimedia, menyimpan, mengolah, dan menyajikan informasi dan hyperlink. Karena sifatnya online, maka bahan ajar berbasis web mempunyai karakteristik khusus sesuai dengan karakteristik web itu sendiri. Salah satu karakteristik yang paling menonjol adalah adanya fasilitas hyperlink. Hyperlink memungkinkan sesuatu subjek ngelink ke subjek lain tanpa ada batasan fisik dan geografis, selama subjek   yang bersngkutan tersedia pada web. Dengan adanya fasilitas hyperlink maka sumber belajar menjadi sangat kaya. Search engine sangat membantu untuk mencari subjek yang dapat dijadikan link.

Model-Model Pembelajaran Berbasis Komputer

Oleh Linda Nurul Khusna h / lindatp040@gmail.com 1.       Model Drills (Latihan) Model drills adalah suatu model pembelajaran yang di rancang untuk melatih siswa tentang bahan pelajaran atau materi pembelajaran yang sudah diberikan atau di jelaskan oleh guru. Dalam model ini siswa diberi sebuah permasalahan atau pertanyaan-pertanyaan  yang harus di pecahkan oleh siswa, kemudian komputer akan memberikan respon atau memberikan umpan balik kepada siswa atas jawaban yang telah diberikan oleh siswa. hal ini bertujuan untuk melatih siswa agar mengerti  terhadap bahan pelajaran yang telah di ajarkan oleh guru mata pelajaran. Dengan model drills ini siswa dilatih terus menerus dan untuk meningkatkan kemahiran siswa sehingga siswa akan lebih muda memahami materi yang di ajarkan oleh guru. Model ini menggunakan prinsip latihan terus menerus sehingga menjadi kebiasaan bagi siswa, siswa diharapkan akan ingat terhadap materi pelajaran yang telah diajarkan. Model ini h

Desain Laboratorium Sekolah

DESAIN LABORATORIUM SEKOLAH Oleh Arum Khasanah   arumkhasanahTP14@gmail.com Proses   pendidikan   dan   pembelajaran   di   sekolah   memerlukan   dukungan   sarana   dan prasarana   yang   memadai   agar   dapat   berjalan   dengan   baik. Berbagai cara dilakukan oleh guru ataupun pihak sekolah untuk selalu meningkatkan serta mendukung proses belajar siswa yang lebih efektif dan efisien. Meskipun banyak faktor yang menentukan kualitas pendidikan atau proses belajar, salah satunya yang terkait dengan pusat sumber belajar, media belajar dan tempat belajar yang layak. Berbagai fasilitas yang dapat dijadikan sebagai pusat sumber belajar  salah satunya adalah laboratorium. Laboratorium sangat diperlukan sebagai sarana ataupun prasana oleh pihak sekolah sebagai tempat pembelajaran untuk siswa melakukan eksperimen dan kegiatan praktik secara langsung, sehingga dapat meningkatkan pengetahuannya (Kurniawan, Deni, dkk, 2013). Laboratorium harus dilestarikan dan dikelola oleh pih